Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menurunkan aparat kepolisian untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa massa dari dua kubu agar tidak terjadi bentrok atau aksi anarkis di depan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis.

Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan dalam aksi tersebut ada dua kubu, yakni kubu Forum Indramayu Menggugat (FIM) dan kubu massa dari Ponpes Al-Zaytun itu sendiri. Meski begitu, dia memastikan tidak terjadi gesekan dalam aksi yang telah digelar sejak sekitar pukul 11.00 WIB itu.

"Massa unjuk rasa masih terpantau sekitar 150 dan dari Al-Zaytun sekitar 250," kata Ibrahim saat dikonfirmasi di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Adapun aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh FIM itu terkait dugaan adanya ajaran aliran sesat di pondok pesantren tersebut. Polisi pun menurut Ibrahim dikerahkan untuk memastikan kelancaran penyampaian pendapat.

"Pengamanannya oleh Polres Indramayu, tetapi didukung juga oleh peralatan dan personel sebanyak enam SSK (kompi) dari Polda," kata Ibrahim.

Sementara itu, Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar mengatakan pihaknya bersama instansi terkait akan membentuk tim khusus untuk mengusut dugaan ajaran sesat di ponpes Al-Zaytun itu.

Adapun sejumlah hal yang diusut itu menurutnya mulai dari kurikulum pendidikan, paham agama, hingga penelusuran terhadap aset operasional pesantren.

"Harus diteliti ada penyimpangan pelaksanaan kurikulum atau enggak, nah itu kan ranahnya Kemenag. Terus yang mengangkut paham agama, penyimpangan paham agama, itu MUI," kata Rafani.


 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023