Antarajawabarat.com, 21/8 - Proses dan tahapan pemberangkatan calon jamaah haji Jawa Barat tahun 2013 cukup kondusif meski terjadi pemangkasan sebanyak 7.100-an jamaah atau setara dengan 17 kelompok terbang (kloter).

"Sosialisasi yang kami lakukan terkait dengan adanya pengurangan 20 persen kuota haji Jabar dilakukan secara maksila, sehingga para calon jemaah haji bisa mengerti kebijakan dari pemerintah di Saudi Arabia, sehingga tetap kondusif," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Jawa Barat Saerodji di Bandung, Rabu.

Ia menyebutkan, dengan adanya pengurangan 20 persen dari kuota haji Jabar tersebut, maka pihaknya telah melakukan revisi kuota haji dimana sebelumnya berpatokan dari kuota haji Jabar tahun 2012 yang mencapai 37.300-an.

"Kami sigap tidak melambat-lambat langkah antisipasi, dan hasilnya cukup bagus. Mereka yang berangkat tahun ini sudah melengkapi dokumennya," kata Saerodji.

Ia menyebutkan, adanya penguranjan kuota haji yang mencapai 20 persen dari total kota terebut merupakan yang terbesar. Namun berkat sosialisasi yang dilakukan dan Siskohat haji yang menetapkan nomor urut secara online perubahan kuota itu bisa dilakukan secara transparan.

"Persiapan kami sudah dilakukan, salah satunya dengan pelantikan Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) tingkat Provinsi Jabar," katanya.

Pelantikan PPIH yang berjumlah 60 orang itu dilakukan di Wisma Haji Bekasi, Rabu (21/8) yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan.

Panitia tersebut selanjutnya akan bertugas mempersiapkan seluruh tahapan pemberangkatan, pendampingan dan hingga kedatangan haji asal provinsi itu.

Selain melakukan pelantikan PPIH Jawa Barat, pada kesempatan itu juga dibahas terkait akomodasi bagi calon haji di pesawat maupun di Tanah Suci.***4***

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013