Pelatih sepak bola Bima Sakti membeberkan sederet pelatihan yang diperoleh para pemain tim nasional Indonesia U16 dari kelima legenda sepak bola dunia yang menghadiri acara BRImo Future Garuda.

BRImo Future Garuda yang dimulai 29 Mei hingga 1 Juni menghadirkan lima legenda sepak bola dunia Marco Materazzi (Italia), Eric Abidal (Prancis), Juan Sebastian Veron (Argentina), Roberto Carlos (Brazil), dan Karagounis Giorgos (Yunani).

Kelima legenda itu menjalani serangkaian kegiatan meliputi transfer knowledge, coaching clinic, sesi game, talk show, temu sapa, hingga mini turnamen.

"Mereka mengadakan coaching clinic. Tujuannya memberikan ilmu sepak bola, berbagi pengalaman mereka juga,” kata Bima Sakti ketika ditemui awak media seusai acara Fourfeo Mini Tournament di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Kamis.

Pelatih bernama lengkap Bima Sakti Tukiman itu lalu menjelaskan beberapa porsi latihan yang diberikan kelima legenda sepak bola dunia kepada para pemain U16.

Sebagai bek yang memenangkan Piala Dunia 2006, Bima Sakti mengatakan Materazzi memberikan ilmu tentang cara bertahan saat dua bek melawan tiga striker.

“Seperti Materazzi coaching bagaimana dua defender melawan tiga striker,” kata Bima Sakti.

Sedangkan Roberto Carlos yang meraih Piala Dunia 2002 dan pemenang UEFA Champions League (UCL) tiga kali bersama Real Madrid, memberikan ilmu kepada para pemain muda tentang waktu yang tepat untuk passing, dribbling, dan shooting.


“Roberto Carlos kemarin memberikan materi shooting. Kapan harus shooting, kapan harus dribbling, kapan harus passing,” jelas Bima Sakti.

Pria kelahiran 1977 itu juga menyebut bahwa legenda Argentina Veron, legenda Yunani Karagounis, dan legenda Prancis Abidal mengajarkan tentang cara bermain yang baik sebagai gelandang.

“Kemudian Veron bagaimana pergerakan gelandang di nomor 6, 8, maupun 10. Karagounis juga sama. Abidal, bagaimana posisi gelandang saat defend. Saat menyerang,” jelas Bima Sakti.

Dalam kesempatan yang sama, pelatih yang membawa Indonesia menjuarai AFF U16 2022 itu juga menyampaikan bahwa hampir semua legenda sepak bola dunia yang hadir menilai Indonesia tidak kekurangan talenta sepak bola berbakat.

“Hampir semua menyampaikan bahwa Indonesia tidak kekurangan bakat,” ucap Bima Sakti.

Pelatih 46 tahun itu mengatakan pemain-pemain usia muda hanya membutuhkan kompetisi agar kemampuan bibit-bibit sepak bola Indonesia dapat berkembang dengan baik.

"Cuma sekarang yang dibutuhkan adalah kompetisi. Jadi, kita berharap di kepengurusan baru ini bisa membuat kompetisi usia muda yang berkesinambungan yang waktunya panjang. Jadi mereka bisa ditempa di kompetisi,” ucap Bima Sakti.

Senada dengan Bima Sakti, Veron juga berpendapat sama yaitu pemain-pemain muda Indonesia membutuhkan kompetisi.


"Pemain muda butuh kompetisi. Ya kalian harus punya kompetisi yang bagus, mungkin mereka suatu saat nanti juga bisa merasakan kompetisi yang lebih baik di Eropa," kata Veron.


Apresiasi Ketum PSSI Erick Thohir

Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bima Sakti juga mengapresiasi kinerja Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI karena telah menghadirkan banyak gebrakan nyata di PSSI untuk Indonesia.

"Banyak gebrakan yang nyata dari Pak Erick Thohir," kata Bima, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
 
Lebih lanjut, Bima menyampaikan salah satu gebrakan nyata dari Erick Thohir itu adalah langkahnya menghadirkan penguatan mental juara dalam diri para atlet sepak bola sehingga Timnas U-22 Indonesia berhasil meraih medali emas dalam SEA Games 2023 di Kamboja.
 
Menurut dia, kehadiran Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI benar-benar menularkan semangat positif besar, terutama terkait dengan penguatan semangat, kerja keras, serta mental pemenang dalam diri anak bangsa.
 
"Beliau juga menyempatkan hadir di semifinal melawan Vietnam. Beliau memberikan motivasi dan keyakinan kepada semua pemain," ucap Bima.
 
Ke depannya, Bima berharap mental juara yang dimiliki timnas Indonesia bisa dipertahankan dalam mengikuti berbagai kompetisi sepak bola lainnya.
 
"Kami berharap momen juara SEA Games kemarin tidak sia sia, seperti semboyan Pak Erick Thohir, harus menjadi tradisi bahwa bangsa Indonesia bisa menang," ucap Bima.
 
Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Poppy Sulistyaning Winanti menilai kemenangan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games salah satunya disebabkan oleh kelembagaan PSSI yang baik.
 
“Keberhasilan Timnas Indonesia U-22 meraih emas di SEA Games ini juga sangat dipengaruhi oleh kelembagaan (PSSI) yang baik," kata Poppy.

Menurutnya, kelembagaan yang baik itu memotivasi atlet untuk berprestasi. Poppy pun menilai kelembagaan PSSI yang baik itu merupakan wujud keberhasilan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam membenahi federasi sepak bola Indonesia itu.
 
"Erick tengah membuat kelembagaan di PSSI menjadi profesional,” tambah dia.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bima Sakti beberkan pola latihan pemain U16 bersama para legenda

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023