Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan, melemah di tengah kekhawatiran sistem keuangan Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka menurun tipis sebesar 0,14 poin atau 0,002 persen ke posisi 6.787,49. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 juga melemah 1,52 poin atau 0,16 persen ke posisi 942,53.

"Sistem keuangan AS dinilai berada dalam titik kritis dimana tentu berkaitan dengan kerapuhan dan keruntuhan beberapa bank terkenal," tulis Tim Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Sistem keuangan AS dinilai berada dalam titik kritis seiring dengan suku bunga bank sentral AS, The Fed yang naik dengan laju sangat kencang dan menciptakan kondisi berbahaya bagi bank sebab semakin lama durasi investasi, maka semakin sensitif terhadap suku bunga.

Ketika suku bunga naik, aset yang dimiliki bank akan turun nilainya dan imbal hasil pun akan menurun. Apalagi, deposito bank dapat ditarik nasabah kapan saja dengan durasi yang cenderung lebih pendek, sehingga kenaikan suku bunga dapat menguras ekuitas bank dan berisiko meningkatkan kewajiban dari aset.

Pekan lalu, First Republic Bank menjadi bank ketiga yang bangkrut di Negeri Paman Sam, sebagai potensi kegagalan bank terbesar jilid II dalam sejarah AS yang bangkrut pada krisis keuangan pada 2008. Hal ini seiring dengan laporan adanya temuan bahwa terdapat 186 bank AS lagi yang berisiko bangkrut.

Dengan demikian, Pilarmas Investindo Sekuritas mengkhawatirkan deposan yang tidak diasuransikan akan kehilangan sebagian dari simpanan jika bank gagal bayar dan mendorong mereka untuk untuk menarik dana.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG awal pekan melemah di tengah kekhawatiran sistem keuangan AS

Pewarta: Agatha Olivia Victoria

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023