Pasukan Israel pada Rabu waktu setempat menghancurkan tiga bangunan warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut media setempat.

Pasukan menyerbu desa Haris di Kota Salfit dan menghancurkan rumah milik Mohammad Souf, yang menurut Tel Aviv melakukan serangan terhadap permukiman Yahudi Ariel tahun lalu. Dalam peristiwa itu tiga pemukim tewas, lapor kantor berita Wafa.

Sebuah rumah lantai dua di desa Hajjah di Kota Qalqilya ikut dirobohkan. Rumah tersebut milik Younis Hilan, yang dituding otoritas Israel membunuh seorang pemukim dalam aksi penikaman pada Oktober tahun lalu.

Selain itu, pasukan Israel juga menghancurkan bangunan lantai enam di kota Anata di Yerusalem Timur, menurut sumber setempat.

Israel selalu menghancurkan rumah-rumah warga Palestina yang diduga menyerang warga Israel. Sejumlah organisasi HAM mengecam kebijakan ini sebagai "hukuman kolektif".

Berdasarkan data Uni Eropa, otoritas Israel telah menghancurkan 953 bangunan Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat sepanjang tahun lalu.
Sebelumnya, Israel pada Selasa (2/5) meluncurkan serangan udara yang menargetkan lokasi faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.

Pesawat tempur Israel, dengan sejumlah rudal, menembaki lokasi faksi-faksi bersenjata di Kota Gaza dan daerah pusat di sana, menurut saksi mata dan wartawan kantor berita Anadolu.

Pengeboman itu menyebabkan ledakan dahsyat di sebagian besar wilayah di Jalur Gaza.

Kementerian Kesehatan Palestina belum memberikan informasi apa pun mengenai adanya korban jiwa.

Kelompok-kelompok Palestina di Gaza dan Israel baku tembak pada Selasa tak lama setelah kematian seorang warga Palestina yang ditahan dan mogok makan di penjara Israel.

Khader Adnan tewas di penjara Israel usai menjalani aksi mogok makan selama 86 hari.

Layanan Penjara Israel (IPS) mengatakan Adnan yang merupakan anggota kelompok Jihad Islam ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri pada Selasa pagi. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit, namun upaya untuk menyelamatkannya gagal.

Kematian Adnan menuai gelombang kecaman, dan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyebutnya "pembunuhan yang disengaja".

Pria berusia 44 tahun asal Kota Arraba, Jenin itu mulai mogok makan pada 5 Februari untuk memprotes penahanannya oleh otoritas Israel.


Sumber: Anadolu

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel hancurkan sejumlah bangunan Palestina di Tepi Barat

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023