Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengecam aksi penembakan yang terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jakarta Pusat pada Selasa.

"Saya sangat mengecam setiap tindak kekerasan, termasuk penembakan yang terjadi di Kantor MUI," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers Kementerian Agama.

Menteri Agama menekankan bahwa tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan, apapun motif dan tujuannya.

Dia juga mengapresiasi kecepatan aparat kepolisian dalam mengidentifikasi pelaku penembakan yang terjadi pukul 11.24 WIB di Kantor MUI Pusat.

Insiden penembakan yang terjadi di Kantor MUI menyebabkan kaca pecah serta mengakibatkan petugas resepsionis dan petugas keamanan terluka.

"Saya mendengar bahwa pelaku meninggal. Saya yakin Polri profesional," kata Menteri Agama.

Menurut Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin, pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat seorang pria berusia sekitar 60 tahun.

"Identitas pelaku sudah ada. Inisialnya M, dengan usia sekitar 60-an. KTP domisili Lampung," katanya.
Sementara itu Polda Metro Jaya mendalami keterkaitan pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, dengan jaringan teroris.
 
"Sementara ya kita dalamilah terkait dengan itu (jaringan teroris), kami juga akan koordinasi dengan Densus 88 apakah orang-orang ini ada dalam jaringan atau tidak, kami tidak berani menyimpulkan sekarang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat ditemui di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.
 
Karyoto menjelaskan awal mula kejadian penembakan itu. Pelaku awalnya masuk melewati pintu gerbang depan untuk bertemu ketua MUI.
 
"Ada orang tidak dikenal telah melewati pintu gerbang depan ingin bertemu dengan ketua MUI namun karena tidak dijelaskan untuk kepentingannya apa, darimana maka dia ditahan dulu," katanya.

Baca juga: Pelaku penembakan di Kantor MUI meninggal dunia

Baca juga: Polisi ungkap identitas pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat
Setelah itu pelaku mengeluarkan senjata dan melakukan penembakan. Korbannya ada satu orang.
 
"Tertembak di bagian punggung, kemudian tersangka keluar dan oleh karyawan dikejar dan diamankan," katanya.
 
Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut juga menjelaskan, senjata yang digunakan oleh tersangka diduga senjata berjenis air softgun.
 
"Saya lihat jenisnya yang saya dapat dari Kapolres Jakpus ada butiran-butiran magasin peluru dan ada tabung gas kecil," katanya.

"Nah ini yang biasanya disebut air softgun, bukan senjata api, namun langkah lebih detail nanti kami minta labfor sebagai penyelidik apakah jenis senjata ini," katanya.

Baca juga: Jenazah pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat tiba di RS Polri

Baca juga: Jenazah pelaku penembakan Kantor MUI Pusat diautopsi di RS Polri
 
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, merupakan pria berinisial M (60).
 
"Identitas pelaku sudah ada, inisialnya M dengan usia sekitar 60-an. KTP domisili Lampung," katanya saat dikonfirmasi di Kantor MUI Pusat, Selasa.
 
Komarudin menambahkan, jenazah pelaku telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati guna dilakukan autopsi. Adapun, pelaku kedapatan membawa obat-obatan.
 
"Saat ini mau diautopsi, nanti dari sanalah baru diketahui penyebab meninggalnya kenapa karena ditemukan juga dalam tasnya barang-barang seperti obat-obatan, buku rekening dan beberapa lembar surat-surat," katanya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Agama kecam aksi penembakan di Kantor MUI

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023