Harga emas melonjak pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian selama tiga hari berturut-turut karena dolar AS melemah menjelang rilis data inflasi AS.

Namun harga logam kuning ini telah bertengger di atas 2.000 dolar AS untuk perdagangan sesi keenam berturut-turut.

Kontrak emas paling aktif pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terangkat 15,20 dolar AS atau 0,76 persen menjadi ditutup pada 2.019 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.022,50 dolar AS dan terendah di 2.003,70 dolar AS.

Emas berjangka jatuh 22,60 dolar AS atau 1,12 persen menjadi 2.003,80 dolar AS pada Senin (10/4/2023), setelah tergelincir 9,20 dolar AS atau 0,45 persen menjadi 2.026,40 dolar AS pada Kamis (6/4/2023), dan menyusut 2,60 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 2.035,60 dolar AS pada Rabu (5/4/2023).

Bursa Comex ditutup pada Jumat (7/4/2023) untuk hari libur Paskah.

Dolar AS jatuh pada Selasa (11/4/2023) karena investor menunggu data inflasi untuk tanda-tanda lebih lanjut apakah tekanan harga surut, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,26 persen menjadi 102,20.

Indeks harga konsumen China, dirilis oleh Biro Statistik Nasional pada Selasa (11/4/2023), naik 0,7 persen secara tahun ke tahun pada Maret, laju paling lambat sejak September 2021 dan lebih lemah dari kenaikan 1,0 persen pada Februari. Ini menunjukkan inflasi sedang mendingin di China.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga emas melonjak karena dolar AS melemah jelang data inflasi AS

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023