Antarajawabarat.com, 10/6 - Para petani ikan di Ciparay Kabupaten Bandung melakukan uji coba sistem baru pendederan benih ikan lele dengan menggunakan jaring.

"Kami berharap sistem ini bisa meningkatkan nilai tambah untuk budidaya lele," kata Ojat, salah seorang petani ikan di Ciparay Bandung, Senin.

Pemeliharaan benih ikan lele dilakukan di kolam dengan menggunakan jaring atau yang dikenal petani dengan sebutan waring.

Benih ikan lele yang baru berusia dua hingga tiga hari dibesarkan di dalam jaring yang di simpan di tengah-tengah kolam yang juga dipakai untuk memelihara ikan biasa.

"Pakannya yang beda, biasanya menggunakan cacing, namun dengan sistem baru ini diberi pakan ikan yang halus," kata Ojat.

Dibandingkan dengan cara konvensional, kata dia, pemeliharaan lele dengan sistem baru ini lebih efektif dan tingkat keberhasilannya lebih maksimal.

"Angka kematiannya lebih rendah, kami baru dua bulan ini mengembangkan dan hasilnya cukup terlihat," katanya.

Ikan lele kemudian dipelihara selama dua pekan, kemudian pada usia itu yang disebut 'bagar' kemudian dilelang kepada petani ikan pendederan atau pembesaran.

Selama ini pembenihan dan budidaya ikan mas di kawasan Bandung selatan baru sebatas selingan dari pembudidayaan ikan mas Majalaya.

"Pasar benih lele cukup potensial dan selama ini tidak terpenuhi. Mudah-mudahan sistem baru ini memberikan hasil," kata Ojat yang juga anggota salah satu kalompok petani ikan di kawasan itu.

Harga benih lele usia dua hingga tiga pekan saat ini Rp30.000 per kilogram. Sedangkan untuk benih usia sepekan biasanya dijual dengan cara liter masing-masing Rp40 ribu per liter.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013