Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca cerah berawan terjadi di sebagian besar kota besar Indonesia dengan suhu berkisar 21-34 derajat Celcius dan kelembapan udara 55-100 persen.
 
Berdasarkan laman BMKG yang dikutip di Jakarta, Rabu pagi, cuaca cerah berawan itu berpotensi terjadi di Denpasar, Serang, Bengkulu, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Ternate, Mataram, Kupang, Kendari, Manado, Padang, dan Medan.
 
Beberapa kota yang berkabut, seperti Palembang, Pekanbaru, Samarinda, Jambi, sedangkan cuaca cerah di Banda Aceh.
 
Cuaca berawan diprakirakan terjadi di Jakarta Pusat, Bandung, Pontianak, Tanjung Pinang, Jayapura, Manokwari, Mamuju, dan Makassar.
 
Hujan ringan berpotensi terjadi di sedikit wilayah antara lain Gorontalo, Palangka Raya, Tarakan, dan Ambon.
 
Menurut prakiraan BMKG, cuaca siang hari sebagian kota besar mulai diguyur hujan dari intensitas ringan hingga lebat, yaitu Gorontalo, Bandung, Pontianak, Samarinda, Ambon, Ternate, Makassar, Kendari, Medan, Manado, Manokwari, Kupang, Mataram, Yogyakarta, dan Bengkulu.

Prakiraan cuaca cerah berawan berpotensi terjadi di Banda Aceh, Denpasar, Jakarta Pusat, Surabaya, Pangkal Pinang, Jayapura, Mamuju, dan Palembang.
 
Cuaca berawan di Serang, Jambi, Semarang, Banjarmasin, Palangka Raya, Tarakan, Tanjung Pinang, Bandara Lampung, Pekanbaru, dan Padang.

BMKG memprakirakan saat malam hari sebagian besar cuaca kota-kota besar Indonesia berada pada kondisi berawan dan cerah berawan, hanya sedikit kota yang berpotensi dilanda hujan.

Cuaca berawan itu terjadi di Banda Aceh, Serang, Bengkulu, Jakarta Pusat, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Mataram, Manokwari, Pekanbaru, dan Makassar.
 
Cuaca cerah berawan diprakirakan terjadi di Palembang, Manado, Kendari, Mamuju, Jayapura, Pangkal Pinang, Tarakan, Samarinda, Pontianak, Gorontalo, dan Denpasar.
 
Hujan ringan berpotensi di Jambi, Palangka Raya, Ambon, Ternate, dan Kupang, hujan sedang diprakirakan terjadi di Medan, Bandung, dan Yogyakarta, sedangkan hujan yang disertai petir hanya berpotensi di Padang.
 

Pancaroba

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa kondisi cuaca ekstrem seperti angin kencang, angin puting beliung, dan hujan lebat berdurasi singkat berpotensi terjadi pada masa pancaroba, masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.

"Pada Maret, April, Mei 2023, beberapa wilayah di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan mengalami periode transisi sebelum memasuki kemarau pada bulan Juni. Hal yang perlu diwaspadai, fenomena cuaca ekstrem yang sering muncul," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat.

BMKG memprakirakan curah hujan di wilayah Indonesia mulai mengalami penurunan karena fenomena La Nina yang semakin melemah.

Ketika La Nina terjadi, suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya dan kondisi tersebut mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

Berdasarkan hasil pemantauan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menurut BMKG, saat ini intensitas La Nina terus melemah. 

Fenomena La Nina yang semakin melemah dan menuju netral menyebabkan penurunan curah hujan. Saat curah hujan menurun, titik api berpotensi muncul di hutan maupun lahan.

"Kewaspadaan yang lebih tinggi perlu dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau, yang diprediksi umumnya menunjukkan curah hujan yang berkurang, yang lebih rendah dari tiga tahun terakhir meskipun sifatnya kembali ke normal," kata Dwikorita.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG prakirakan cuaca cerah berawan terjadi di Indonesia

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023