Harga minyak jatuh lebih dari dua persen dalam sesi yang bergejolak pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena runtuhnya Silicon Valley Bank mengguncang pasar ekuitas dan menimbulkan kekhawatiran akan krisis keuangan baru, tetapi pemulihan permintaan China memberikan dukungan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei tergelincir 2,01 dolar AS atau 2,4 persen, menjadi ditutup pada 80,77 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Patokan global awalnya anjlok ke level terendah 78,34 dolar AS, harga terendah sejak awal Januari.
Indeks saham-saham AS juga diperdagangkan secara berombak karena investor mempertimbangkan kemungkinan jeda kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada Maret.
Penutupan mendadak SVB Financial memicu kekhawatiran tentang risiko bank-bank lain akibat kenaikan suku bunga Fed yang tajam selama setahun terakhir, tetapi juga memicu spekulasi tentang apakah bank sentral dapat memperlambat laju pengetatan moneternya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei tergelincir 2,01 dolar AS atau 2,4 persen, menjadi ditutup pada 80,77 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Patokan global awalnya anjlok ke level terendah 78,34 dolar AS, harga terendah sejak awal Januari.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April terpangkas 1,88 dolar AS atau 2,3 persen, menjadi menetap pada 74,80 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. WTI sebelumnya sempat merosot menjadi 72,30 dolar AS per barel, harga terendah sejak Desember.
Pihak berwenang AS meluncurkan langkah-langkah darurat pada Minggu (12/3), untuk menopang kepercayaan pada sistem perbankan setelah kekhawatiran penularan dari kegagalan Silicon Valley Bank menyebabkan penjualan aset-aset AS pada akhir minggu lalu dan regulator negara menutup Signature Bank yang berbasis di New York pada Minggu (12/3).Indeks saham-saham AS juga diperdagangkan secara berombak karena investor mempertimbangkan kemungkinan jeda kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada Maret.
Penutupan mendadak SVB Financial memicu kekhawatiran tentang risiko bank-bank lain akibat kenaikan suku bunga Fed yang tajam selama setahun terakhir, tetapi juga memicu spekulasi tentang apakah bank sentral dapat memperlambat laju pengetatan moneternya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023