Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat satu ruang kelas SDN Gunungbiru di Kampung Cimapag ambruk akibat dampak dari getaran gempa dangkal M4,0 yang berpusat di Kabupaten Sukabumi pada Selasa, (28/2) malam.
"Dari hasil pendataan petugas di lapangan kami mendapatkan laporan bawah satu ruang kelas SDN Cimapag yang berada di RT 03, RW 09, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jabar ambruk akibat dampak dari gempa yang terjadi pada Selasa malam sekitar pukul 20.11 WIB," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Rabu.
Menurut Daeng, dari hasil pendataan yang dilakukan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan ambruknya bangunan kelas III SDN Gunungbiru ini selain disebabkan oleh getaran gempa juga dikarenakan faktor kondisi bangunan berukuran 6x12 meter itu yang sudah lapuk.
"Beruntung pada kejadian ini tidak ada korban luka maupun jiwa, namun demikian akibat ambruknya bangunan kelas ini kegiatan belajar dan mengajar di SDN Gunungbiru ini terganggu khususnya pelajar kelas III," katanya.
Hingga saat ini unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Simpenan masih melakukan pendataan sekaligus membantu mengevakuasi puing bangunan kelas yang ambruk tersebut.
"Kami pun sudah menginstruksikan kepada seluruh P2BK yang tersebar di seluruh kecamatan tetap melakukan pendataan dan mencari informasi khawatir masih ada bangunan baik fasilitas umum, pemerintahan, keagamaan maupun rumah warga yang rusak akibat terdampak gempa," tambahnya.
Daeng mengimbau kepada warga untuk tetap waspada antisipasi terjadinya gempa susulan serta bencana lainnya yang dipicu hujan deras (cuaca buruk) seperti banjir, longsor, angin puting beliung dan lain-lain.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa M4,0 berada di koordinat 7.03 LS dan 106.64 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 11 km tenggara Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 3 km.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi berkekuatan kurang dari magnitudo 4,0 terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada Selasa (28/2). Tiga di antaranya menggoyang Waropen, Bitung, dan Bengkulu Utara pada Selasa malam.
Dikutip dari akun twitter @infoBMKG, Rabu dini hari, gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,6 terjadi pada pukul 23.28 WIB di 47 km Barat Daya Waropen, Papua. Gempa berkedalaman 5 km tersebut berada pada koordinat 3.18LS dan 136.41BT.
Seterusnya BKMG juga mencatat gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 berpusat di laut 79 km Tenggara Bitung, Sulawesi Utara. Pusat gempa ini berada di koordinat 1.37 LU 125.83 BT pada kedalaman 55 Km. Gempa yang terjadi pukul 21.24 WIB tersebut terasa hingga ke wilayah Manado, Bitung, dan Tondano.
BMKG pun mencatat gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,0 yang berpusat di 67 km Barat Daya Bengkulu Utara pada koordinat 3.6 8LS dan 101.64 BT. Gempa bumi berkedalaman 29 km tersebut terjadi pada pukul 21.58 WIB.
Gempa bumi juga sempat membuat panik sejumlah warga di Kota Sukabumi. BKMG mencatat terjadi gempa bumi dangkal dengan magnitudo 4.0 yang berpusat di darat 11 km Tenggara Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 3 km pukul 20.11 WIB. Gempa ini terasa hingga ke wilayah Kota Sukabumi, Pelabuhan Ratu, Bogor, Lebak, dan Bayah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik menuturkan getaran gempa yang berpusat di Kabupaten Sukabumi itu dirasakan sebagian besar warga setempat.
"Kami belum menerima informasi adanya kerusakan bangunan, baik fasilitas umum, rumah warga, fasilitas kegiatan keagamaan, dan lainnya. Namun demikian personel penanggulangan bencana tengah melakukan pendataan," tuturnya.
Dihubungi secara terpisah, Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan pihaknya masih mendata dampak gempa ini sehingga belum bisa menyebutkan apakah ada kerusakan atau tidak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: Satu ruang kelas SDN Gunungbiru ambruk dampak gempa dangkal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Dari hasil pendataan petugas di lapangan kami mendapatkan laporan bawah satu ruang kelas SDN Cimapag yang berada di RT 03, RW 09, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jabar ambruk akibat dampak dari gempa yang terjadi pada Selasa malam sekitar pukul 20.11 WIB," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Rabu.
Menurut Daeng, dari hasil pendataan yang dilakukan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan ambruknya bangunan kelas III SDN Gunungbiru ini selain disebabkan oleh getaran gempa juga dikarenakan faktor kondisi bangunan berukuran 6x12 meter itu yang sudah lapuk.
"Beruntung pada kejadian ini tidak ada korban luka maupun jiwa, namun demikian akibat ambruknya bangunan kelas ini kegiatan belajar dan mengajar di SDN Gunungbiru ini terganggu khususnya pelajar kelas III," katanya.
Hingga saat ini unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Simpenan masih melakukan pendataan sekaligus membantu mengevakuasi puing bangunan kelas yang ambruk tersebut.
"Kami pun sudah menginstruksikan kepada seluruh P2BK yang tersebar di seluruh kecamatan tetap melakukan pendataan dan mencari informasi khawatir masih ada bangunan baik fasilitas umum, pemerintahan, keagamaan maupun rumah warga yang rusak akibat terdampak gempa," tambahnya.
Daeng mengimbau kepada warga untuk tetap waspada antisipasi terjadinya gempa susulan serta bencana lainnya yang dipicu hujan deras (cuaca buruk) seperti banjir, longsor, angin puting beliung dan lain-lain.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa M4,0 berada di koordinat 7.03 LS dan 106.64 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 11 km tenggara Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 3 km.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi berkekuatan kurang dari magnitudo 4,0 terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada Selasa (28/2). Tiga di antaranya menggoyang Waropen, Bitung, dan Bengkulu Utara pada Selasa malam.
Dikutip dari akun twitter @infoBMKG, Rabu dini hari, gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,6 terjadi pada pukul 23.28 WIB di 47 km Barat Daya Waropen, Papua. Gempa berkedalaman 5 km tersebut berada pada koordinat 3.18LS dan 136.41BT.
Seterusnya BKMG juga mencatat gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 berpusat di laut 79 km Tenggara Bitung, Sulawesi Utara. Pusat gempa ini berada di koordinat 1.37 LU 125.83 BT pada kedalaman 55 Km. Gempa yang terjadi pukul 21.24 WIB tersebut terasa hingga ke wilayah Manado, Bitung, dan Tondano.
BMKG pun mencatat gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,0 yang berpusat di 67 km Barat Daya Bengkulu Utara pada koordinat 3.6 8LS dan 101.64 BT. Gempa bumi berkedalaman 29 km tersebut terjadi pada pukul 21.58 WIB.
Gempa bumi juga sempat membuat panik sejumlah warga di Kota Sukabumi. BKMG mencatat terjadi gempa bumi dangkal dengan magnitudo 4.0 yang berpusat di darat 11 km Tenggara Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 3 km pukul 20.11 WIB. Gempa ini terasa hingga ke wilayah Kota Sukabumi, Pelabuhan Ratu, Bogor, Lebak, dan Bayah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik menuturkan getaran gempa yang berpusat di Kabupaten Sukabumi itu dirasakan sebagian besar warga setempat.
"Kami belum menerima informasi adanya kerusakan bangunan, baik fasilitas umum, rumah warga, fasilitas kegiatan keagamaan, dan lainnya. Namun demikian personel penanggulangan bencana tengah melakukan pendataan," tuturnya.
Dihubungi secara terpisah, Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan pihaknya masih mendata dampak gempa ini sehingga belum bisa menyebutkan apakah ada kerusakan atau tidak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: Satu ruang kelas SDN Gunungbiru ambruk dampak gempa dangkal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023