Antarajawabarat.com,22/4 - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akan membahas tujuh isu utama yang menjadi kepentingan kedua negara dalam pertemuan tahunan tingkat kepala pemerintahan seperti kontraterorisme dan ekonomi.

" Kami bersama PM Singapura akan melakukan review atas kerja sama selama ini seraya mencari peluang baru untuk peningkatan kerja sama. Ada tujuh prioritas," kata Presiden Yudhoyono dalam konferensi persnya di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin, sebelum mengawali kunjungan kerjanya ke Singapura.

Ketujuh isu utama itu, kata Presiden, adalah sektor investasi, transportasi udara, agribisnis, pariwisata, tenaga kerja, kerja sama di kawasan Batam-Bintan-Karimun dan kawasan ekonomi khusus lain, serta kerja sama kontraterorisme.

"Sejauh ini kerja sama kita baik. Singapura merupakan mitra dagang 'papan papan' atas Indonesia," kata Presiden seraya menambahkan bahwa total nilai perdagangan kedua negara mencapai 43 miliar dolar AS.

Menurut Presiden, kedua negara memiliki kepentingan yang sama untuk menjaga kerja sama ekonomi tetap berjalan baik.

Selain melakukan pertemuan bilateral tahunan, Presiden Yudhoyono di Singapura juga akan menerima gelar Honoris Doctoral (Doctor of Letters) dari Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU).

"Sebenarnya sudah lama dijadwalkan, namun baru kali ini bisa hadir," katanya.

Presiden juga telah dijadwalkan untuk menyampaikan pidato di hadapan komunitas bisnis dan finansial yang berkedudukan di Singapura dalam acara "Thomson Reuters Newsmaker".

"Ini kesempatan bagi saya untuk berbincang dengan para investor ...untuk kepentingan kerja sama ekonomi," katanya.


Myanmar
Sementara itu, menurut Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, seusai melakukan kunjungan kerja di Singapura, Presiden beserta rombongan kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Nya Pyi Taw, Myanmar pada 23 April untuk melakukan kunjungan kenegaraan sampai 24 April 2013.

Selama di Myanmar, kata Faiza, Presiden Yudhoyono dijadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Myanmar U Thein Sein.

Pertemuan bilateral utamanya akan membahas perkembangan kerja sama Indonesia - Myanmar di berbagai bidang, serta langkah-langkah untuk penguatan dan peningkatannya di masa depan.

Kedua Presiden juga dijadwalkan untuk menyaksikan penandatanganan beberapa nota kesepahaman, termasuk di bidang pembangunan kapasitas, perdagangan dan investasi.

Dari Nya Pyi Taw, pada 24 April 2013 Presiden Yudhoyono akan bertolak menuju Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-22. Selama di Brunei, Presiden Yudhoyono akan menghadiri rangkaian pertemuan KTT ASEAN, KTT ke-9 Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina East ASEAN Growth Area dan KTT ke-7 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle.

Presiden Yudhoyono dan Ibu Negara beserta rombongan direncanakan akan tiba kembali di tanah air pada 26 April 2013.

Turut mendampingi Presiden Yudhoyono antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Sekretaris Kabinet Dipo Alam dan Juru Bicara Presiden Julian A Pasha.***1***

antara

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013