Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) menegaskan tidak ada indikasi resesi yang terjadi di Indonesia pada tahun 2023.

“Saya kira tidak ada hal-hal yang akan membawa kita pada krisis itu, saya kira juga di Asean seperti itu, berbeda halnya dengan negara-negara di Eropa," kata JK di sela-sela acara pelantikan pengurus Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka) di Jakarta, Rabu.

Meskipun demikian, JK berharap agar Indonesia betul-betul terhindar dari krisis, pemerintah dapat memberi peluang usaha kepada para pengusaha, sehingga bekerja sebaik-baiknya dan melakukan investasi di berbagai bidang.

“Para pengusaha harus bekerja dengan baik, melakukan investasi dan pemerintah harus memberi peluang lebih baik,"  harapnya.

Sementara itu, Bendahara Umum Hipka Mohammad Rafil Perdana mengatakan kehadiran HIPKA dapat menjadi inkubator bisnis para calon konglomerat muslim di Indonesia. Semakin banyak pebisnis anak bangsa tentunya juga akan memberikan daya dorong yang lebih baik terhadap perekonomian.

Hipka merupakan organisasi bisnis dari kalangan pengusaha muslim yang berhimpun di Kadin Indonesia. Acara pengukuhan anggota baru HIPKA angkatan I tahun 2023, merupakan bukti nyata peran HIPKA dalam mendorong lahirnya pengusaha handal dan berdaya saing.
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS ditopang oleh prospek ekonomi Indonesia yang semakin membaik di tengah gejolak ekonomi global dan risiko resesi dunia.

"Saya terus mengulang rupiah akan menguat setelah turbulensi global agak mendatar, kita lihat sekarang rupiah kita di bawah Rp15.000 per dolar AS karena semua fundamental kita mendukung penguatan rupiah kita," kata Perry Warjiyo dalam BI Annual Investment Forum 2023 yang dipantau dalam jaringan di Jakarta, Kamis.

Prospek ekonomi Indonesia yang semakin membaik, lanjutnya, ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, inflasi yang rendah, imbal hasil yang menarik, neraca berjalan yang surplus pada triwulan III 2022, investasi asing langsung meningkat, dan neraca pembayaran yang surplus.

Rupiah pada awal 2023 mengalami apresiasi, di mana sampai 18 Januari 2023 menguat 3,18 persen secara point to point dan 1,20 persen secara rerata dibandingkan dengan level pada Desember 2022.

Dalam beberapa hari terakhir, kurs rupiah masih berada di bawah Rp15.000 per dolar AS. Rupiah pada Kamis pagi (26/1) bergerak ke posisi Rp14.977 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya pada Rabu (25/1) Rp14.965 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jusuf Kalla: Tidak ada indikasi resesi di Indonesia

Pewarta: Fauzi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023