Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar waspada banjir pesisir (rob) yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia seiring fenomena fase bulan baru.

"Adanya fenomena super new moon atau fase bulan baru yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada 21 Januari 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, diantaranya pesisir Aceh, pesisir Sumatera Utara, pesisir Sumatera Barat, pesisir Lampung, pesisir Kep. Riau, pesisir Bangka Belitung, pesisir utara DKI Jakarta.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di pesisir Jawa Barat, pesisir Jawa Tengah, pesisir Jawa Timur, pesisir Bali, pesisir Nusa Tenggara Barat, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Kalimantan Tengah, pesisir Maluku Utara, pesisir Maluku, pesisir utara Papua, dan pesisir Papua Selatan.

"Potensi banjir rob ini berbeda waktu hari dan jam di tiap wilayah, secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir," kata Eko Prasetyo.

Ia menyampaikan, beberapa aktivitas yang terdampak yakni aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," tuturnya.

Sebelumnya, pada Desember lalu dua desa di wilayah pesisir utara Kabupaten Subang, Jawa Barat, dilanda banjir rob menyusul terjadinya gelombang tinggi di perairan wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir ini.

"Kami langsung menurunkan petugas untuk penanganan lebih lanjut ke lapangan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang, Udin Jazudin, saat dihubungi di Subang, Senin.

Ia juga mengaku telah menyiapkan sejumlah bantuan logistik kepada warga yang terdampak banjir rob.

Dijelaskannya bahwa warga terdampak banjir rob bisa menyampaikan ke BPBD jika menginginkan bantuan logistik sembako.

Sesuai dengan laporan dari BPBD Subang, Senin (26/12) 2022 disebutkan kalau banjir rob telah terjadi sejak Ahad (25/12) di dua desa Kecamatan Legonkulon, yakni di Desa Mayangan dan Desa Legonwetan.

Dilaporkan, banjir rob telah merendam sebanyak 953 permukiman warga di dua desa tersebut.

Rinciannya ialah, di Desa Mayangan terdapat 594 unit rumah yang terendam, dan sebanyak 359 rumah yang terendam di Desa Legonwetan.

Untuk ketinggian air yang menggenangi rumah warga tersebut bervariasi, mencapai ketinggian 40-80 centimeter.

Selain merendam pemukiman warga, banjir rob juga merendam jalan raya dan fasilitas umum serta mengakibatkan kawasan wisata Pondok Bali, Subang, tergenang air.

Akibat peristiwa itu, kini sejumlah warga korban banjir rob di dua desa tersebut mengungsi ke rumah kerabatnya, sambil menunggu air surut.

Untuk sementara ini, kata Udin Jazudin, pihaknya memasang beton sebagai turab, khusus di bibir pantai sepanjang kawasan wisata Pondok Bali. Sebab kawasan wisata itu banyak dikunjungi warga saat musim liburan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspada potensi banjir rob seiring fenomena bulan baru

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023