Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah kota besar di Indonesia, diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada Rabu siang.

Dalam laman resminya dikunjungi di Jakarta pada Rabu, BMKG memprediksi sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Makassar dan Palembang akan diguyur hujan dengan intensitas ringan pada pagi hari.

Sedangkan untuk wilayah Bandung, BMKG memprediksi Bandung diguyur hujan yang cukup lebat.

BMKG juga memprediksi hujan terus berlanjut hingga malam hari di tujuh kota besar di Indonesia. Sedangkan untuk wilayah Semarang, BMKG memprediksi kota tersebut diguyur hujan dengan intensitas yang lebat

Memasuki Kamis dini hari, sejumlah kota besar masih akan terus diguyur hujan seperti Semarang, Bandung dan Makassar dengan intensitas yang berbeda-beda di tiap wilayahnya.

Sedangkan untuk wilayah lain, seperti Jakarta, Medan, Makassar dan juga Palembang, BMKG memprediksi keempat kota tersebut memiliki cuaca yang cerah dan berawan.

Menurut BMKG, rata-rata suhu di wilayah kota besar di Indonesia mencapai 24 derajat Celcius. Jakarta memiliki tingkat suhu 24-28, Semarang 24-31, Surabaya 24-32, Makassar 24-31 dan Palembang 24-31 derajat Celcius.

Sedangkan di kota-kota besar lainnya seperti di Bandung memiliki tingkat suhu mencapai 19-27 derajat Celcius, dan kota Medan memiliki tingkatan suhu sebesar 22-31 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban di setiap daerah mencapai 65 sampai dengan 80 persen.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan fenomena yang memicu hujan ekstrem selama periode libur Natal dan Tahun Baru mengalami peningkatan intensitas.

Sejak tanggal 21 Desember 2022, BMKG telah mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam sepekan hingga tanggal 1 Januari 2023.

"Mulai hari ini hingga 2 Januari 2023 kondisi dinamika atmosfer atau fenomena di sekitar Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan, kondisi dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan tersebut yakni meningkatnya intensitas Monsun Asia dengan potensi disertai adanya seruakan dingin dan fenomena aliran lintas ekuator yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.

Ia menambahkan, seruakan dingin Asia merupakan fenomena yang cukup lazim terjadi saat Monsun Asia aktif yang mengindikasikan adanya potensi aliran massa udara dingin dari wilayah Benua Asia menuju ke wilayah selatan.

"Dampak adanya seruakan dingin dari Asia yang disertai arus lintas ekuatorial ini dapat berdampak secara tidak langsung pada peningkatan curah hujan dan kecepatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator," paparnya.

Selain itu, Dwikorita menambahkan, juga terdapat adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.

Situasi itu, lanjut dia, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di sekitar wilayah Sumatera, Jawa hingga Nusa Tenggara serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan Indonesia.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kota-kota besar di Indonesia diprediksi hujan pada siang hari

Pewarta: Chairul Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022