Antarajawabarat.com,20/2 - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menceritakan ayahnya, M. Tohir Achmad, mengidap penyakit Alzheimer selama dua tahun terakhir.
"Beliau dua tahun yang lalu mengalami Alzheimer, ingatannya menurun. Waktu di RSPAD Gatot Subroto karena gagal pernafasannya," kata Hatta di rumah duka di River Park Blok GH 4 No. 15 Sektor 8 Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Rabu pagi.
Selama di RSPAD (Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat) Gatot Subroto, kondisi sang ayah sadar namun tidak dapat berkomunikasi dengan lancar.
Hatta mengenang ayahnya sebagai sosok yang disiplin dan teguh dalam bekerja. Pesan almarhum yang selalu diingatnya adalah untuk selalu membantu sesama yang berkesusahan.
"Ayah saya itu mantan tentara revolusi yang kemudian menjadi asisten wedana (red. Camat), tapi ketika pensiun beliau tidak meninggalkan apa-apa, kecuali anak-anaknya yang bersekolah," kenangnya.
M. Tohir Ahmad lahir di Jejawi, Palembang, 13 April 1927 dan meninggal dunia di Jakarta, Selasa malam (19/2) pukul 23.30 WIB. Almarhum meninggalkan 11 anak.
Jenazah akan dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu siang, pukul 13.00 WIB.
Sejumlah pejabat Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II hadir menyampaikan ucapan belasungkawa, antara lain Wakil Presiden Boediono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Ketua BNP2TKI Jumhur Hidayat, serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Sjarief Hasan.
Wapres beserta istri, Herawati Boediono, tiba di rumah duka pukul 9.00 WIB dengan menggunakan pakaian putih.
Sementara itu, Ibu Negara sekaligus besan Hatta Rajasa, Ani Yudhoyono, dengan berpakaian serba hitam dan pengawalan ketat, tiba di rumah duka pukul 10.00 WIB.
Tampak pula mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, Ketua Umum Partai Nasional Banteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI) Eros Djarot, dan sejumlah pengurus Partai Amanat Nasional (PAN), seperti Sekjen Taufik kurniawan, Wasekjen Teguh Juwarno serta Bendahara Umum Jon Erizal. ***1***
antara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Beliau dua tahun yang lalu mengalami Alzheimer, ingatannya menurun. Waktu di RSPAD Gatot Subroto karena gagal pernafasannya," kata Hatta di rumah duka di River Park Blok GH 4 No. 15 Sektor 8 Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Rabu pagi.
Selama di RSPAD (Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat) Gatot Subroto, kondisi sang ayah sadar namun tidak dapat berkomunikasi dengan lancar.
Hatta mengenang ayahnya sebagai sosok yang disiplin dan teguh dalam bekerja. Pesan almarhum yang selalu diingatnya adalah untuk selalu membantu sesama yang berkesusahan.
"Ayah saya itu mantan tentara revolusi yang kemudian menjadi asisten wedana (red. Camat), tapi ketika pensiun beliau tidak meninggalkan apa-apa, kecuali anak-anaknya yang bersekolah," kenangnya.
M. Tohir Ahmad lahir di Jejawi, Palembang, 13 April 1927 dan meninggal dunia di Jakarta, Selasa malam (19/2) pukul 23.30 WIB. Almarhum meninggalkan 11 anak.
Jenazah akan dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu siang, pukul 13.00 WIB.
Sejumlah pejabat Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II hadir menyampaikan ucapan belasungkawa, antara lain Wakil Presiden Boediono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Ketua BNP2TKI Jumhur Hidayat, serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Sjarief Hasan.
Wapres beserta istri, Herawati Boediono, tiba di rumah duka pukul 9.00 WIB dengan menggunakan pakaian putih.
Sementara itu, Ibu Negara sekaligus besan Hatta Rajasa, Ani Yudhoyono, dengan berpakaian serba hitam dan pengawalan ketat, tiba di rumah duka pukul 10.00 WIB.
Tampak pula mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, Ketua Umum Partai Nasional Banteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI) Eros Djarot, dan sejumlah pengurus Partai Amanat Nasional (PAN), seperti Sekjen Taufik kurniawan, Wasekjen Teguh Juwarno serta Bendahara Umum Jon Erizal. ***1***
antara
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013