Antarajawabarat.com, 10/2 - Ratusan masyarakat keturunan Tionghoa di Kota Bekasi, Jawa Barat, menyambangi 16 altar dewa di klenteng setempat untuk sembahyang awal tahun sekaligus bersilaturahmi, Minggu.
"Kami menyakini tahun ular tanah pada perayaan Imlek 2.564 kali ini akan membawa hoki yang lebih besar dari tahun lalu," ujar Pengurus Klenteng Hok Lay Kiong Kota Bekasi, Miming, usai bersembahyang.
Menurut dia, klenteng yang beralamat di Jalan Kenari Raya, Bekasi Timur, memiliki 16 altar dewa yang dipercaya memiliki kekuasannya masing-masing dalam kehidupan manusia.
Namun pada pergantian tahun kali ini, mayoritas warga Tionghoa setempat mendatangi dewa yang dipercaya membawa rezeki yakni "Thian Thi Kong" atau "Giok Hong Sang Tie" untuk memohon kehidupan, kesehatan, kebaikan dan rezeki.
"Kalau pada kegiatan sembahyang hari ini yang hadir sekitar 300 orang lebih. Tapi kalau ditambah jumlah pengunjung pada malam puncak kembang api, Sabtu (9/2) malam, jumlahnya mencapai ribuan," katanya.
Salah satu warga, Alvian (39), mengaku datang ke klenteng guna memohon agar diberi kemudahan rezeki untuk usaha toko bangunan yang sedang dijalaninya.
"Saya berterima kasih karena telah diberikan rezeki dan kehidupan yang layak selama satu tahun yang telah dilalui dan akan datang," kata Alvian, salah satu warga.
Asap di klenteng itu nampak mengepul dari hio yang dibakar setiap pengunjung klenteng saat berdoa. Kepulannya cukup membuat suasana di sekitar klenteng menjadi sakral.
"Saya sudah datangi seluruh altar dewa termasuk dewa Hian Thian Siang tee selaku tuan rumah untuk memohon berkah," kata Nando (35) warga lainnya.
Andi Firdaus
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Kami menyakini tahun ular tanah pada perayaan Imlek 2.564 kali ini akan membawa hoki yang lebih besar dari tahun lalu," ujar Pengurus Klenteng Hok Lay Kiong Kota Bekasi, Miming, usai bersembahyang.
Menurut dia, klenteng yang beralamat di Jalan Kenari Raya, Bekasi Timur, memiliki 16 altar dewa yang dipercaya memiliki kekuasannya masing-masing dalam kehidupan manusia.
Namun pada pergantian tahun kali ini, mayoritas warga Tionghoa setempat mendatangi dewa yang dipercaya membawa rezeki yakni "Thian Thi Kong" atau "Giok Hong Sang Tie" untuk memohon kehidupan, kesehatan, kebaikan dan rezeki.
"Kalau pada kegiatan sembahyang hari ini yang hadir sekitar 300 orang lebih. Tapi kalau ditambah jumlah pengunjung pada malam puncak kembang api, Sabtu (9/2) malam, jumlahnya mencapai ribuan," katanya.
Salah satu warga, Alvian (39), mengaku datang ke klenteng guna memohon agar diberi kemudahan rezeki untuk usaha toko bangunan yang sedang dijalaninya.
"Saya berterima kasih karena telah diberikan rezeki dan kehidupan yang layak selama satu tahun yang telah dilalui dan akan datang," kata Alvian, salah satu warga.
Asap di klenteng itu nampak mengepul dari hio yang dibakar setiap pengunjung klenteng saat berdoa. Kepulannya cukup membuat suasana di sekitar klenteng menjadi sakral.
"Saya sudah datangi seluruh altar dewa termasuk dewa Hian Thian Siang tee selaku tuan rumah untuk memohon berkah," kata Nando (35) warga lainnya.
Andi Firdaus
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013