Gempa bumi dengan kekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi di 10 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada pukul 13.21 WIB juga mengguncang wilayah Bogor.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Senin, mengatakan petugas BPBD siap siaga untuk menyisir dampak guncangan gempa terhadap bangunan-bangunan di wilayahnya.

"Kami sedang menyisir laporan masyarakat. Petugas kami selalu terkoneksi dengan warga-warga di enam kecamatan. Laporannya akan disampaikan lebih lanjut," katanya.

Theofoli mengimbau agar masyarakat segera memeriksa bangunan-bangunan di sekitarnya, untuk menghindari robohan bangunan, apalagi sampai menimbulkan korban.

"Saat ini belum ada laporan. Nanti kami sampaikan. Kami harap warga juga sigap melihat situasi bangunan masing-masing," katanya.

Pantauan ANTARA di Bogor, Senin, getaran dirasakan hampir merata di kota maupun Kabupaten Bogor sekitar 2 sampai 3 detik pada pukul 13.22 WIB.

Di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor gempa juga dirasakan di Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) oleh peserta dan awak media yang sedang akan meliput kegiatan sosialisasi waspada investasi ilegal dan pinjaman online (Pinjol) Ilegal.

Sebagian orang di dalam lobi auditorium FEM IPB pun berlari ke halaman untuk mewaspadai guncangan yang terasa cukup besar.
Di sisi lain, menurut keterangan warga Parung Banteng, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor, Evellyn Kalva, guncangan gempa juga dirasakan di sana.

Ia dan keluarganya juga sempat khawatir atas getaran yang dirasakan, sehingga keluar rumah untuk menghindari potensi bencana yang terjadi.

"Alhamdulillah, enggak apa-apa, cuma kaget, lagi tiduran, kerasa banget, gede," katanya.


Dua warga meninggal

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dua warga Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat meninggal dunia pascagempa M5,6 mengguncang wilayah tersebut, Senin.

"Dua warga meninggal dunia dan sejumlah rumah rusak pascakejadian tersebut," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta.

Abdul mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur melaporkan, selain adanya korban meninggal dunia, empat warganya mengalami luka-luka.

Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak tujuh unit.

Di samping bangunan rumah, Pusdalops mendapatkan laporan pondok pesantren rusak berat satu unit dan RSUD Cianjur rusak sedang satu unit. Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung pemerintah dua unit, fasilitas Pendidikan tiga, tempat ibadah satu.

"Warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 – 15 detik. Selain wilayah Cianjur, BPBD Kabupaten Bogor melaporkan dua rumah warga rusak, guncangan gempa di wilayah ini dirasakan sedang 5 – 7 detik," ujar Abdul.

Gempa bumi dengan magnitudo (M)5,6 berpusat di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gempa bumi di Barat Daya Cianjur juga menguncang Bogor

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022