Karya "Self-Therapy: Melintas Rintang Menuju Gerbang Kebahagiaan" disampaikan oleh Prof. Dr. Cece Rakhmat, M.Pd yang merupakan Guru Besar pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia pada acara pidato kehormatan guru besar Universitas Pendidikan Indonesia yang diselenggarakan secara luring di Gedung Achmad Sanusi Pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Prof. Dr. Cece Rakhmat, M.Pd menjelaskan pandanganya tentang makna mendalam dari perjalanan sejarah hidup manusia yang mengundang kekaguman pada dirinya. Bukan sebagai bentuk egoisme, tetapi sebagai upaya ancang-ancang, mundur selangkah maju dua langkah. Kegelisahan terkadang muncul pada diri kita yang disebabkan oleh berbagai masalah. Tentu ini membuat kita tidak nyaman bahkan mengeluh dalam menjalani kehidupan yang biasa kita alami. Merasa bahwa  orang lain lebih hebat, mengagumkan, dan cemerlang ketimbang diri sendiri. Lantas mengharap mereka menyibak kabut hitam di depan kita seperti halnya masalah besar kehidupan dan karena saking besarnya sampai tak nampak pangkal dan ujungnya. Di tengah kabut hitam itu, kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sama-sama mencemaskan: hindari atau hadapi.

Menurutnya, sebagai manusia akan berusaha memecahkan masalah tersebut, baik meminta bantuan kepada konselor, psikolog, psikiater, bahkan kepada teman, orang tua, saudara, dan sebagainya. Hal yang menarik adalah keberadaan orang lain ini membawa cermin besar untuk memandang kembali diri kita sendiri. Pada akhirnya, pemecahan masalah itu justru muncul dari pikiran kita sendiri, setelah menjernihkan pandangan, mendefinisikan kekalutan, menerjemahkan ulang tujuan hidup yang semula porak-poranda. Inilah yang kemudian memutar arah haluan kita dari kelemahan menuju kelebihan diri.

Prof. Dr. Cece Rakhmat, M.Pd menjelaskan Perlunya merekonstruksi tujuan ini merupakan salah satu langkah jitu memecahkan masalah hidup. Terapi diri (self therapy) menjadi suatu langkah yang harus ditempuh dan paling jitu dengan menggunakan pikiran kita. Kesadaran diri untuk berpikir menjadi kekuatan yang mujarab dalam memecahkan masalah. Biasanya kegiatan ini dilakukan bagi orang-orang yang merasa yakin bahwa dirinya mampu memecahkan masalah. Proses merenung dan berusaha memecahkan masalah karena sangat mendesak untuk mengurai masalah yang dihadapi, setidaknya itu pengalaman saya yang juga dialami secara intersubyektif. Di dalam logika, kita mencoba menelusuri apa gerangan yang menyebabkan kita memiliki masalah. 

Konsep, Filosofi  dan Tips Self Therapy
Keterampilan memecahkan masalah kehidupan dengan self therapy menjadi penting untuk dipelajari oleh setiap orang, terlepas dari manapun kalangan mereka. Kita tidak menafikan bahwa kecemasan, kekurangan, kekecewaan, sakit hati, kemarahan, kesedihan, dan berbagai bentuk emosi negatif selalu menggempur kita detik demi detik. Konsep self therapy ini sangat luas mengacu pada gagasan untuk menangani masalah emosional atau psikologis seseorang, tanpa bantuan terapis. 

Self sebagai pusat memiliki keyakinan yang jauh lebih besar dan lebih luas daripada bagian yang lain, membuat manusia tidak takut dengan peristiwa yang akan membuat mereka takut. Self memiliki kekuatan dan kejelasan untuk berfungsi dengan baik untuk diri sendiri maupun hubungan dengan orang lain. Self therapy adalah alat yang ampuh untuk menunjang pertumbuhan pribadi, dan itu bisa menjadi indah dengan caranya sendiri. 

Prof. Dr. Cece Rakhmat, M.Pd menjelaskan bahwa meskipun dirinya sebagai konselor terlatih dan sebagai seseorang yang telah melalui konseling beberapa kali, dirinya menyadari bahwa self therapy juga menantang. Mendengarkan diri dengan hati terbuka, mengklarifikasi, dan menyelidiki pilihan dapat membantu sebagian besar orang menjadi lebih baik. Lebih jauh, belajar bagaimana menangani luka emosional yang mendalam juga dapat dikuasai jika seseorang mempelajari struktur yang tepat. Self therapy membuat kita memilah-milah dan kemudian menyatukan kembali semua pikiran, emosi, dan peristiwa sulit dalam hidup. Maka dari itu, penting bagi seseorang yang hendak melakukan self therapy memahami konsep diri.
Untuk memperoleh manfaat optimal dari self therapy, ada beberapa cara terbaik untuk memelihara pikiran, fisik, dan psikis sehingga terhindar dari stres seperti yang disampaikan oleh Stinson pada Tahun 2019. Tips self therapy tersebut yaitu tips terapi diri untuk pikiran dengan cara cerdas dalam memprioritaskan daftar pekerjaan, fokus pada solusi, mencoba meditasi, berlatih syukur serta arahkan pikiran negatif menjadi positif. Serta tips terapi diri untuk tubuh dengan cara hindari kafein, prioritaskan tidur, jalan-jalan, jangan menyangkal kebutuhan tubuh, makan cerdas, bicaralah dengan teman, buat jurnal stres, katakan tidak saat anda perlu, luangkan waktu untuk bersenang-senang, belajar menerima. 

Tips lain terkait self therapy terutama untuk mengatasi kecemasan dan depresi, diungkapkan dalam karya Moore tahun  2019, karya Knaus tahun 2014, karya Therapist Aid tahun 2018, serta karya Weiss tahun 2018). Ditemukan tujuh tips cara terbaik melakukan self therapy, yaitu: mulai dengan memikirkan apa yang ingin kita capai, pahami lebih banyak tentang masalah atau tujuan kita, pelajari perasaan dan/atau perilaku, identifikasi dan jelajahi pembicaraan, pemikiran, atau keyakinan yang terkait, tantang pikiran irasional, dialog internal, atau keyakinan kita, ganti pikiran atau keyakinan irasional anda serta latihan, latihan, dan latihan. 

Prof. Dr. Cece Rakhmat, M.Pd menjelaskan bahwa self therapy sejatinya mengantarkan kita untuk kembali pada potensi positif yang mungkin telah lama menunggu untuk dikembangkan. Potensi untuk melintas rintang, melewati segala kekecewaan,   keresahan, kecemasan, kesedihan, kemarahan, dan sakit hati. Melewati itu semua dan mengubahnya menjadi keyakinan baru, menghadirkan perspektif berbeda yang lebih konstruktif, dan lebih memiliki kesadaran untuk mendengarkan nurani terdalam dari diri kita. Nurani, anugerah Tuhan, yang selalu bergema sejak kita bayi; bangkit dan berjalanlah.


 

Pewarta: Inforial/Humas UPI

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022