Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada September 2022 mencapai 1,10 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), dengan penyumbang utama kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, menyebutkan perkiraan tersebut berasal dari Survei Pemantauan Harga (SPH) pada minggu kelima September 2022.

Komoditas utama penyumbang inflasi September 2022 sampai dengan minggu kelima yaitu bensin sebesar 0,91 persen (mtm) dan angkutan dalam kota sebesar 0,06 persen (mtm).

Kemudian, ada pula angkutan antarkota, rokok kretek filter, dan beras yang masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen (mtm), serta ikan kembung, pasir, semen, dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu kelima September yaitu bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,06 persen (mtm), cabai merah sebesar 0,04 persen (mtm), serta minyak goreng dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,03 persen.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022