ANTARAJAWABARAT.com,9/10 - Sejumlah petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengaku pengendalian hama tikus menambah modal tanam mereka.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutan Kabupaten Cirebon Ir Ade Hasan kepada wartawan di Cirebon, Selasa, mengatakan, pengendalian hama tikus cukup membebani petani di Pantura karena menambah modal tanam yang semakin tinggi.

"Hama tikus menjadi penyebab utama petani gagal panen karena populasinya cukup tinggi, meski berbagai upaya untuk memberantas hama tersebut sudah dilakukan,"kata Ade.

Program pengendalian hama tikus yang sudah diagendakan oleh pemerintah terkait swasembada gula, masih belum dilaksanakan sehingga petani yang berupaya memeranginya.

Tikus mampu bertahan hidup, kata dia, meski kemarau panjang tanaman berkurang, mereka akan menyerang tebu muda tetapi tebu siap panen akan dimakan jika kelaparan.

Kini, hama tikus bertahan hidup sepanjang rel kereta api karena lahan pertanian mengering, kebun tebu baru panen, tetapi musim tanam tikus tersebut akan menyerang tanaman petani.

Menurut dia, petani di daerah Pantura sudah menekan populasi tikus, seperti menggunakan racun, gropyokan, menghalangi tanaman padi dengan plastik, tapi kerugian mereka cukup tinggi akibat serangan tikus tersebut.

Sementara itu Fuad petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon mengaku, serangan tikus sering menyebabkan petani mengalami gagal panen, baik tanaman tebu, padi, sayuran.

Ia menambahkan, tanaman yang aman dari serangan hama tikus hanya tembakau, sehingga petani sering berhasil panen tanaman tembakai, beberapa daerah endermis tikus sempat dikembangkan tembakau.***2***

Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012