Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Bima Sakti mengakui skuadnya kesulitan membongkar dan menembus pertahanan total atau "parkir bus" Myanmar saat kedua kesebelasan bersua di semifinal Piala AFF U-16 2022, Rabu malam.

"Mereka bermain dengan 'parkir bus' di lini belakang pada babak pertama sehingga kami kesulitan menembus pertahanan mereka. Malah kami kecolongan 0-1," ujar Bima usai pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

Strategi lawan pun membuat pelatih Indonesia memutuskan untuk mengganti taktik mulai babak kedua. Formasi skuadnya menjadi 3 bek, dari sebelumnya 4 bek. 

"Kemudian, kami menambah penyerang di depan sehingga kami bisa mencetak gol," tutur Bima.

Penjaga gawang Indonesia Andrika Fathir Rachman juga bersyukur atas kemenangan timnya dari Myanmar. 

"Semoga kami bisa menang melawan Vietnam dan membawa Indonesia menjadi juara," kata dia.


Jalannya Laga
 

Indonesia berhasil melaju ke final Piala AFF U-16 2022 setelah mengandaskan perlawanan Myanmar melalui adu tendangan penalti dengan skor 5-4 (1-1) dalam laga semifinal di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu.


Pada waktu normal, gol Indonesia dibuat oleh Muhammad Riski Afrisal, sementara Myanmar mendapatkan skor dari Nay Min Htet.

Saat adu penalti, seluruh penendang Indonesia yakni Muhammad Iqbal Gwijangge, Figo Dennis, Arkhan Kaka, Muhammad Riski Afrisal dan Muhammad Nabil Asyura berhasil menuntaskan tugas dengan baik.

Di kubu Myanmar, cuma empat algojo yang sukses menempatkan bola dalam gawang yaitu Kaung Khant Zaw, Brang Don Le, Khon Cho Htoo, Myat Phone Khant. Sepakan satu pemain lagi, Shine Wanna Aung ditepis kiper Indonesia Andrika Rachman.

Pada laga versus Myanmar, pelatih Indonesia Bima Sakti menerapkan formasi 4-3-3 dengan trio Muhammad Nabil Asyura, Arkhan Kaka dan Muhammad Riski Afrisal ada di lini depan.

Dengan skema seperti itu, Indonesia menguasai laga sejak awal. Skuad berjuluk Garuda Asia nyaris menghabiskan waktu di wilayah pertahanan lawan.

Myanmar sendiri tampil dengan taktik bertahan penuh dan berharap pada serangan balik untuk menyerang.

Akan tetapi, Myanmar justru yang membuka skor lewat gelandang Nay Min Htet pada menit ke-44. Nay Min memanfaatkan kesalahan di benteng Indonesia.


Tertinggal satu gol, Indonesia berupaya membalas pada usai jeda. Berkali-kali mencoba, Indonesia akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-70, ketika bola tendangan Muhammad Riski Afrisal masuk mulus ke gawang Myanmar.

Indonesia bisa saja unggul pada menit ke-88, tetapi sepakan salto Muhammad Nabil Asyura hanya menerpa mistar gawang. Kedudukan 1-1 pun bertahan sampai pertandingan tuntas.

Laga pun berlanjut ke adu tendangan penalti. 

Prestasi lolos ke partai puncak itu menjadi ulangan dari Piala AFF U-16 2018, di mana ketika itu Indonesia berhasil menjadi juara.

Di final, Indonesia akan melawan Vietnam pada Jumat (12/8) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, mulai pukul 20.00 WIB.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bima Sakti akui Indonesia kesulitan bongkar "parkir bus" Myanmar

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022