Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi pada Rabu (10/8).

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, seperti di Bangka Belitung, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, dan Maluku.

Selain itu, di Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Sumatra Selatan.

Sebelumnya, BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center memprakirakan bibit siklon tropis 97W akan mempengaruhi tinggi gelombang di Laut Natuna.

"Dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan bibit 97W terhadap kondisi cuaca di Indonesia berupa tinggi gelombang laut 1,25 - 2,5 meter di Laut Natuna Utara, Laut Natuna, Perairan Kepulauan Karimata, Selat Karimata," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto.

Bibit siklon tropis 97W saat ini terpantau di Laut China Selatan sebelah Timur Vietnam tepatnya di sekitar 15,9 LU dan 112,1 BT, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 998 mb.

Sistem ini diperkirakan akan meningkat potensinya dalam 24-48 jam ke depan seiring pergerakannya ke arah utara-timur laut secara perlahan. "Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori tinggi," kata Guswanto.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut potensi bencana hidrometeorologi meningkat pada bulan Juli hingga September 2022.

"Potensi bencana juga semakin meningkat pada periode Juli, Agustus dan mungkin awal September nanti kita akan ada pergeseran, di mana pada waktu yang bersamaan kita akan mengalami baik itu hidrometeorologi basah, banjir banjir bandang tanah longsor, sekaligus juga hidrometeorologi kering, kebakaran hutan dan kekeringan," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam disaster briefing daring diikuti di Jakarta, Senin.

Potensi tersebut, kata Abdul, sudah mulai terlihat dari dari data BNPB pada 18-24 Juli 2022. Dia menjelaskan jika di minggu sebelumnya frekuensi banjir masih lebih besar daripada kebakaran hutan kekeringan, justru di minggu ini mulai bergeser dengan frekuensi kejadian kebakaran hutan lebih sering daripada banjir.

Masyarakat diminta tetap siaga dan waspada di daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan, juga pada daerah-daerah yang rawan banjir.

BNPB secara frekuentatif atau secara berkala mengirimkan pesan-pesan kesiapsiagaan peringatan dini dan upaya-upaya mitigasi yang harus dilakukan kepada pemerintah daerah.

Namun Abdul mengatakan hal yang paling penting sebenarnya adalah kesiapsiagaan masyarakat. Misalnya pada masyarakat yang berada di sepanjang aliran sungai, atau masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah yang dekat dengan tebing dengan kecuraman yang tinggi.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG ingatkan waspada potensi hujan lebat di sejumlah provinsi

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022