Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi sebanyak 15 industri pengolahan garam berkomitmen untuk menyerap 1,05 juta ton garam petani lokal, yang diimplementasikan melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama.
"Kami mengapresiasi industri dalam negeri dalam menyerap garam petani. Tolong ini jangan hanya di atas kertas, tapi petani bisa menyesuaikan apa yang menjadi kebutuhan industri," kata Menperin usai menyaksikan penandatanganan tersebut di Jakarta, Jumat.
Diketahui, pada 2022, rencana penyerapan garam hasil produksi dalam negeri oleh industri pengolahan garam sebesar 1.050.000 ton, ditambah yang akan diserap langsung melalui Industri Kecil dan Menengah (IKM), yang tersebar di beberapa daerah.
Di antaranya, di Jawa Barat yang terdiri atas Cirebon, Indramayu dan Karawang; Jawa Tengah yang terdiri atas Demak, Jepara, Rembang dan Pati; Jawa Timur yang terdiri atas Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan dan Surabaya; dan Sulawesi Selatan yang terdiri atas Takalar dan Jeneponto.
Kemudian, di Nusa Tenggara Barat yang terdiri atas Bima; dan Nusa Tenggara Timur yang terdiri atas Nagekeo dan Kupang.
Plt Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kemenperin Ignatius Warsito menyampaikan bahwa rencana atau target penyerapan garam lokal tersebut tetap akan memperhatikan realisasi produksi panen garam lokal pada 2022 yang akan dimulai sekitar Agustus.Perhatian lain yakni melihat kualitas garam bahan baku K1 (komposisi pertama) yang dapat diolah menjadi garam konsumsi beryodium maupun untuk bahan baku industri yang tidak memerlukan spesifikasi tinggi, seperti tekstil, penyamakan kulit, dan pengasinan ikan.
Menperin bersama Dirjen IKFT menyaksikan langsung Penandatanganan Nota Kesepahaman Penyerapan Garam oleh Industri yang akan dilakukan oleh 15 industri pengolahan garam, yang diwakili oleh tujuh industri pengolahan garam dengan 27 orang petani/petambak garam yang berasal dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut diharapkan menjadi bentuk konkret kerjasama antara industri dengan petani garam dalam hal penyerapan garam produksi dalam negeri," kata Warsito.
Kerja sama antara industri dengan petani/petambak garam diharapkan tidak hanya sampai pada penyerapan garam lokal, tetapi juga industri pengolah garam melalui Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) dapat memberikan dukungan terhadap upaya petani/petambak garam dalam peningkatan kualitas garam produksinya.
Hal tersebut termasuk mendukung program yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam peningkatan kuantitas maupun kualitas produksi garam lokal.
Sebelumnya Kantor Staf Presiden (KSP) mengawal perbaikan ekosistem mangrove dan infrastruktur jalan yang rusak ke sentra produksi garam di kawasan Tambak Garam Rakyat, Desa Rawaurip, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
“KSP tidak hanya menampung keluhan dan aspirasi masyarakat, tapi kami juga melakukan upaya debottlenecking (menghilangkan hambatan) semua permasalahan yang menghambat kepentingan nasional. Apa yang menjadi keluhan masyarakat petani garam menjadi perhatian pemerintah,” kata Deputi I KSP Febry Calvin Tetelepta di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Cirebon, Kamis, sebagaimana keterangan tertulis KSP.
Upaya perbaikan ekosistem mangrove, infrastruktur jalan dan selanjutnya mengatasi pendangkalan sungai karena sedimentasi, merupakan tindak lanjut laporan masyarakat petani garam yang disampaikan kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat berkunjung ke Desa Rawaurip pada 8 Oktober 2021.
Febry bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta - Jawa Barat pada Kamis ini meninjau kondisi jalan produksi sepanjang 3,5 km yang rusak dan menghambat akses petani garam.
“Jalan produksi ini penting karena dipergunakan untuk mengangkut garam rakyat dari sentra-sentra produksi. KSP akan melakukan rapat koordinasi dengan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR untuk penentuan jangka waktu perbaikan jalan, lebih cepat lebih baik, sebelum musim kemarau,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menperin apresiasi 15 industri serap 1,05 juta ton garam lokal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022