ANTARAJAWABARAT.com,18/9 - Tim sofbol putra dan putri DKI Jakarta mengawinkan emas PON XVIII/2012 setelah pada babak final mengalahkan lawan-lawannya di Lapangan Sofbol Kompleks Universitas Lancang Kuning Rumbai, Riau, Selasa.

Tim putri DKI memastikan emas pertama dari cabang itu setelah di final mengalahkan putri Papua dengan skor telak 13-0.

Sesuai dengan "Mercy Role" pertandingan dihentikan bila selisih kemenangan lebih dari tujuh.

Sedangkan tim putra memastikan medali emas kedua tim Metropolis di ajang PON 2012 setelah menyudahi perlawanan Kalimantan Timur dengan skor 15-4.

"Hasil ini memenuhi target kami mempertahankan medali emas yang diraih di PON 2008 Kaltim, kami tinggal menunggu final bisbol besok antara Jakarta lawan Lampung," kata Manajer tim DKI Jakarta Budi S Wibowo seusai laga.

Sementara itu, medali perunggu di cabang sofbol diraih oleh Jabar di bagian putri dan Jatim untuk kelompok putra.

Dengan kemenangan itu, DKI Jakarta melanjutkan dominasinya di ajang PON sejak tahun 1996. Perubahan regulasi dalam bentuk pembatasan usia atlet yang boleh berlaga di PON, tidak berpengaruh bagi dominasi tim Ibukota itu.

Pertandingan final tim DKI Jakarta yang dimotori fitcher Isti melawan Papua sempat berlangsung ketat hingga inning ke-4 dengan skor 0-1 untuk DKI. Namun pada inning ke-5 pertahnan 'Mutiara dari Timur" itu bobok dan harus kecolongan 12 angka, sekaligus mengakhiri pertandingan di inning tersebut.

Pesta DKI Jakarta berlanjut di bagian putra, tim yang dimoti duet ftcher Ugrosenono dan Akbar itu melejit sejak inning kedua dengan 5-1, kemudian tak terharang diinning tiga dengan tambahan enam angka serta menutup laga di inning ke-5 dengan mencetak lima angka sekigus mengakhiri pertandingan dengan 15-4.

"Pemain tetap konsentrasi, meski pada inning keempat sempat panik sehingga kehilangan tiga poin, namun kami berhasil melakukan recovery di inning kelima sekaligus memastikan emas," kata Pelatih DKI Jakarta Setiabudi.

Menurut Setiabudi, Kaltim bukan lawan baru bagi DKI Jakarta, pasalnya dalam tiga final PON DKI selalu berjumla dengan Kaltim, dan semuanya berhasil diatasi.

"Kita sudah hattrik memastikan emas sofbol dari Kaltim di ajang PON ini yakni pada final PON 2004, 2008 dan terakhir PON 2012 di Pekanbaru," kata Setiabudi.

Ia menyebutkan, pembatasan usia pemain di PON 2012 tidak berpengaruh bagi DKI Jakarta yang sudah mempersiapkan tim sejak tujuh bulan lalu. Setiabudi yang juga mempersembahkan emas ke-2 sebagai pelatih di ajang PON mengaku peta kekutan masih belum berubah.

"Kami sudah mempersiapkan tim sejak tujuh bulan lalu, beberapa pemain masih potensial dan bisa turun di PON XIX/2012 di Bandung," katanya.

Sementara itu Manajer tim Sofbol DKI Jakarta, Budi S Wibowo menyebutkan DKI menargetkan menyapu bersih dari cabang sofbol dan bisbol. Namun ia mengaku kaget khususnya di putri, karena sebelumnya ia memprediksi akan mengulang final dengan Jabar.

"Meski bisa mendominasi, tetap perjuangan atlet cukup ketat, terutama di bagian putra. Kita sulit mendominasi, kami fokus untuk menang dan akhirnya bisa meraih emas," kata Budi S Wibowo, yang juga ayah kandung dari atlet Sisilia itu.

Pengalungan medali dilakukan di lapangan sofbol yang disusul dengan pesta kemenangan dari tim Ibukota itu di hadapan penonton yang menyaksikan kedua pertandingan itu.***3***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012