Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 terbanyak mencapai 2.883 orang hingga Kamis, pukul 12.00 WIB.

Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, mencatat penambahan kasus COVID-19 itu diikuti Provinsi Jawa Barat 952 orang, Banten 644 kasus, Jawa Timur 311 kasus, dan Bali 157 kasus.

Kasus terkonfirmasi positif itu menambah jumlah kasus harian nasional COVID-19 mencapai 5.410 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.154.494 orang.

Sementara itu tercatat, pasien sembuh COVID-19 harian terbanyak dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta 1.820 orang, Jawa Barat 383 orang, Jawa Timur 303 orang, Banten 170 orang, dan Bali 79 orang.

Dengan demikian, secara nasional angka kesembuhan harian bertambah 2.925 orang, sehingga total mencapai 5.960.833 orang.

Sedangkan penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak lima orang, yakni di Provinsi DKI Jakarta tiga orang, Jawa Barat dan Jawa Tengah masing-masing satu orang, sehingga total mencapai 156.880 orang.
Satgas COVID-19 juga mencatat, jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 36.781 kasus aktif, naik 2.480 orang dibandingkan hari sebelumnya (21/7).

Selain itu terdapat pula 6.200 orang yang masuk dalam kategori suspek.

Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 122.986 spesimen dari 90.122 orang yang diperiksa di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia.

Tingkat positif atau positivity rate spesimen harian adalah 7,41 persen dan untuk tingkat positivity rate orang harian adalah 6 persen.

Sebelumnya, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tetap dibutuhkan sebagai salah satu faktor mengendalikan penularan COVID-19.

"PPKM penting karena terbukti efektif, apalagi status pandemi masih ada," kata Dicky Budiman.
Selain untuk membatasi aktivitas, kata Dicky, PPKM juga bisa jadi pengingat bagi masyarakat bahwa pandemi belum berakhir.

Sementara itu Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendorong warga untuk menjalani vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau dosis penguat menyusul rencana pemerintah pusat memberlakukan persyaratan vaksinasi penguat bagi warga yang hendak melakukan perjalanan atau beraktivitas di tempat umum.

"Pemerintah daerah sebagai kepanjangan dari pemerintah pusat apa pun keputusan akan dilakukan. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengimbau kepada masyarakat, jangan mengabaikan vaksin ketiga," kata Uu di Gedung Sate Bandung, Kamis.

"Pemerintah punya kewenangan untuk melakukan kebajikan apa pun. Oleh karena itu sekarang apa yang menjadi keputusan pemerintah pusat, kami mendorong, sehingga apa yang yang diputuskan dapat dilaksanakan," dia menambahkan.

Dia mengemukakan bahwa rencana pemerintah pusat memberlakukan persyaratan vaksinasi penguat dalam pelaksanaan perjalanan dan kegiatan di tempat umum didasari oleh alasan yang baik.

"Kenapa pemerintah sekarang begitu tegas, kegiatan harus pakai vaksin ketiga, karena kayaknya (vaksinasi penguat) diabaikan, beda dengan vaksin pertama dan kedua," katanya. Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat di Dashboard KPC-PEN, vaksinasi COVID-19 dosis pertama, kedua, dan ketiga sudah mencakup berturut-turut 95,09 persen, 81,89 persen, dan 27,57 persen dari total 37.907.814 warga yang menjadi sasaran vaksinasi di Jawa Barat.

"Ini yang ketiga memang agak kendor, makanya mungkin (berdasarkan) laporan dari berbagai provinsi termasuk Jabar, maka pemerintah mengadakan kebijakan seperti itu dan kami akan laksanakan," kata Uu mengacu pada rencana pemerintah memberlakukan persyaratan vaksinasi penguat dalam pelaksanaan perjalanan dan kegiatan di tempat umum.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DKI tambah kasus harian positif COVID-19 terbanyak capai 2.883 kasus

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022