Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mendorong warga Jawa Barat untuk menguasai budaya digital terkait transisi penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) yang mulai dilakukan pada Senin (27/6).

"Ya setiap disrupsi enggak bisa dihindari. Kuncinya adalah semua warga Jawa Barat saya imbau segera menguasai budaya digital. ini akan terjadi ke semua produk kira-kira begitu ya. dari mulai minyak goreng dari mulai nanti BBM ke lain-lain," kata Ridwan Kamil di Gedung Merdeka Kota Bandung, Selasa.
 
Ridwan Kamil mengingatkan warga untuk berlatih pemakaian gawai dalam kehidupan sehari-hari agar tidak kaget ketika ada kebijakan dari pemerintah yang mengharuskan budaya digital.
 
"Maka yang belum biasa berlatihlah dari sekarang, jangan kaget pasti akan ada kebijakan-kebijakan lain dari pemerintah pusat yang mewajibkan proses ekonominya itu berbasis digital," kata dia.

Terkait kebijakan pemerintah tentang penggunaan PeduliLindungi dalam sistem pembelian minyak goreng curah, kata Ridwan Kamil, Pemprov Jawa Barat siap melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan tersebut.
 
"Yang pertama tentunya semua keputusan pemerintah pusat, kita wajib melaksanakan dan proses pelaksanaan itu akan ada evaluasi. Seperti halnya lain-lain, jadi kita coba dulu sesuai arahan, kalau kerja kendalanya terjadi kemacetan dan lain-lain kita lihat bagaimana cara solusinya," kata dia.
 
Pihaknya mengaku optimistis uji coba pelaksanaan pembelian minyak goreng curah menggunakan aplikasi PeduliLindungi di Jawa Barat bisa berjalan lancar dan sukses karena terkait dengan keberhasilan vaksinasi COVID-19.
 
"Karena vaksinasi sudah 80 juta lebih ya, artinya di PeduliLindungi itu sudah tercatat. Mayoritas warga Jawa Barat itu sebenarnya sudah aman ya, hanya formalitas. Melalui aplikasi itu, karena lebih dari 80 juta dosis sudah dilaksanakan sehingga kita evaluasi," kata dia.
 
Selain itu, lanjut Ridwan Kamil, penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli minyak goreng juga diharapkan bisa mencegah penimbunan.

"Tapi intinya mudah-mudahan ini bisa menjadi cara untuk menyisir potensi yang namanya penimbunan di distribusi. Maksudnya tuh sebenarnya itu, jadi poin saya adalah kita laksanakan dan nanti kita evaluasi secepatnya," kata dia.
 
 
Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan saat ini warga dapat membeli minyak goreng curah dengan syarat membawa satu kartu tanda penduduk (KTP) untuk 10 liter sesuai harga eceran tertinggi (HET)  Rp14.000 per liter.
 
"Nah, bahkan kita sekarang Pak Sekjen Pak Oke (Sekretaris Jenderal Kemendag, Oke Nurwan) ini yang punya tanggung jawab. Kita sekarang boleh (membeli minyak goreng curah) masyarakat, kemarin hanya beli satu KTP untuk 2 liter, sekarang boleh 10 kg eh 10 liter, boleh. Jadi kita boleh sekarang beli 10 liter untuk 1 KTP," kata Mendag Zulkifli Hasan seusai memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Kosambi di Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Jawa Barat,  Kamis.
 
Mendag Zulkifli mengatakan kebijakan baru tersebut diambil untuk membantu masyarakat, khususnya yang pelaku UMKM agar tidak merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng curah dalam menjalankan usahanya.

"Boleh juga kalau yang beli 1 liter itu, kalau dibawa ke gang  ke RT-nya, ada warung kecil, dijadikan (kemasan) 100 mili, 200 mili, ya. Ya untung-untung sedikit boleh lah," kata dia.
 
Mendag juga menuturkan pada Senin (27/6) pekan depan, pihaknya akan mengundang pengusaha-pengusaha, produsen minyak goreng terkait rencana kebijakan minyak curah diubah menjadi minyak kemasan sederhana.
 
"Nanti masyarakat, ibu-ibu kalau  belanja ke supermarket, ada minyak goreng yang harganya Rp14 ribu, dengan merek Minyak Kita yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Harganya Rp14 ribu, kemasannya bagus, bisa nanti secara bertahap ditemukan di supermarket-supermarket. Dan kalau minyak curah tidak bisa karena nanti kalau pecah repot," kata dia.
 
Mendag juga kembali menegaskan akan berupaya menstabilkan harga kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng curah dalam waktu dua minggu, dari target semula satu bulan.
 
"Saudara saudara, ini hari Kamis, seminggu saya. Saya janji target sebulan, tapi saya yakin dua minggu, harga minyak goreng curah Rp14 ribu stabil, aman, di mana-mana, dua minggu gitu.
 
Kami dari Kementerian Perdagangan, sudah ada namanya Task Force, yang menangani crisis center, itu 24 jam. Saya kira kita bisa memantau ketersediaan barang dan harga. Bisa tiap hari dilaporkan. Jadi kita bisa secara cepat tanggulangi sehingga ibu-ibu tidak lagi teriak harga minyak Rp14 ribu tidak ada," kata dia.
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022