Lebih dari separuh jamaah calon haji asal Indonesia sudah tiba di Arab Saudi, sebagian masuk melalui Kota Madinah dan sebagian lagi masuk melalui Kota Jeddah.

Menurut data Kantor Urusan Haji Indonesia di Kota Mekkah, hingga Jumat (24/6) malam calon haji Indonesia yang sudah sampai di Arab Saudi sebanyak 63.134 orang atau sekitar 63 persen dari total 100.051 warga Indonesia yang dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2022.

Dari 63.134 calon haji Indonesia yang sudah tiba di Arab Saudi, ada 53.512 orang yang sudah berada di Kota Mekkah dengan perincian 34.713 orang datang ke Mekkah dari Madinah dan 18.799 orang datang ke Mekkah dari Jeddah.

Jamaah calon haji Indonesia pada gelombang pertama pemberangkatan diterbangkan dari Tanah Air ke Kota Madinah dan pada gelombang kedua pemberangkatan diterbangkan menuju ke Kota Jeddah.

Jamaah yang datang pada gelombang pertama menginap selama sekitar sembilan hari di Kota Madinah sebelum menuju ke Kota Mekkah, sedangkan jamaah yang datang pada gelombang kedua dari Jeddah langsung menaiki bus menuju ke Mekkah.

Menurut Rencana Perjalanan Haji Tahun 2022, kelompok jamaah yang datang pada akhir gelombang pertama diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah pada 27 Juni 2022.

Kelompok terakhir jamaah calon Indonesia dijadwalkan berangkat dari Tanah Air menuju ke Kota Jeddah pada 3 Juli 2022.
Pada 7 Juli 2022, seluruh jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan dari Mekkah ke Arafah untuk melaksanakan wukuf pada 8 Juli 2022 atau 9 Dzulhijjah 1443 Hijriah.


 Program badal haji

Kementerian Agama menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji dan menyebut ada tiga kriteria jamaah yang bisa dibadalhajikan.

"Program ini menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jamaah yang memenuhi kriteria," ujar Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin dalam konferensi pers penyelenggaraan haji di Jakarta, Jumat (24/6). 

Badal haji adalah pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan oleh seseorang atas nama orang lain yang sudah meninggal/diwakilkan bagi jamaah yang uzur jasmani dan rohani sehingga tidak dapat melaksanakan wukuf di Arafah.

Ia mengatakan kriteria pertama yang dapat dibadalhajikan yakni jamaah yang meninggal dunia di asrama haji embarkasi atau antara saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah.

"Kedua, jamaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Ketiga, jamaah yang mengalami gangguan jiwa," kata dia.

Fauzin menjelaskan badal haji harus melalui beberapa tahap, pertama pendataan jamaah wafat sampai dengan tanggal 9 Zulhijah pukul 11.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Kedua, penyiapan petugas badal haji di Kantor Daerah Kerja Mekkah. Ketiga, petugas badal haji diberangkatkan ke Arafah pada pukul 11.00 WAS pada 9 Zulhijah.

Keempat, petugas badal haji melaksanakan wukuf dan dilanjutkan rangkaian ibadah haji yang bersifat rukun dan wajib, sampai dengan seluruh rangkaiannya selesai dan diakhiri dengan bercukur sebagai tanda tahallul.

Tahap selanjutnya, petugas badal haji menandatangani surat pernyataan telah selesai melaksanakan tugas badal haji. PPIH Arab Saudi lalu menerbitkan sertifikat badal haji.

"Terakhir atau ketujuh, sertifikat badal haji diserahkan ke PPIH Kloter untuk diberikan ke keluarga jamaah yang dibadalkan," kata dia.

Kemenag mengimbau jamaah agar tidak melakukan transaksi badal haji dengan pihak yang tidak bertanggung jawab. Jamaah sebaiknya melapor kepada PPIH Kloter dan PPIH Sektor untuk memastikan pelaksanaan badal haji.

"Jamaah bisa juga berkonsultasi terkait badal haji melalui WhatsApp Center di nomor +966 503 5000 17," kata dia.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Separuh lebih jamaah calon haji Indonesia sudah tiba di Arab Saudi

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022