Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi dibuka menguat jelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

IHSG dibuka menguat 28,67 poin atau 0,41 persen ke posisi 7.005,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,66 poin atau 0,56 persen ke posisi 1.012,45.

"Adapun investor wait and see (tunggu dan lihat) hasil RDG BI terkait potensi normalisasi suku bunga acuan (BI-7DRRR) yang saat ini berada di level 3,5 persen. IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang bergerak pada rentang 6.898-7.054," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Bursa ekuitas AS ditutup pada sesi Senin (20/6) untuk hari libur nasional. Sedangkan bursa ekuitas Eropa berakhir di zona hijau pada (20/6), setelah lima hari perdagangan yang bergejolak pekan lalu.

Swiss National Bank mengejutkan pasar dengan kenaikan pertama sejak 2007 dan Bank of England menerapkan peningkatan suku bunga kelima berturut-turut.

Setelah pertemuan darurat pekan lalu, Bank Sentral Eropa juga mengumumkan berencana untuk membuat alat baru untuk mengatasi risiko fragmentasi Zona Euro, sebuah langkah yang bertujuan meredakan kekhawatiran krisis utang.

Dari data makro Eropa, indeks harga produsen Jerman naik 33,6 persen (yoy) pada Mei dan merupakan rekor kenaikan terbesar.
Sementara itu bursa Asia ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah pada perdagangan Senin (20/6) awal pekan ini, di mana investor merespons kebijakan suku bunga acuan terbaru bank sentral China People Bank of China (PBoC).

PBoC memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga pinjaman acuan, dengan suku bunga Loan Prime Rate (LPR) tenor satu tahun masih berada di 3,7 persen, sedangkan LPR tenor lima tahun masih di 4,45 persen.

Dengan dipertahankannya suku bunga, PBoC melihat perekonomian China mulai berangsur pulih setelah kebijakan karantina wilayah (lockdown) kembali diterapkan di beberapa wilayah. Selain itu, kebijakan tersebut menjadi indikasi PBoC mengantisipasi lonjakan inflasi.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 440,05 poin atau 1,71 persen ke 26.211,27, Indeks Hang Seng naik 156,49 poin atau 0,74 persen ke 21.320,4, dan Indeks Straits Times meningkat 19,83 poin atau 0,64 persen ke 3.116,23.

Sebelumnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat di tengah aksi jual saham yang dilakukan investor asing.

IHSG ditutup menguat 39,41 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.976,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,89 poin atau 0,89 persen ke posisi 1.006,79.

"Dari domestik, para pelaku pasar menanti agenda Rapat Dewan Gubernur BI pada pekan ini dalam rangka menetapkan BI 7-Day Reverse Repo Rate," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Dari global, lanjut Nafan, para pelaku pasar mengapresiasi Bank Sentral Tiongkok yang menetapkan suku bunga acuan di level yang sama, yakni pada 3,7 persen.

Hal itu dilakukan dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah Tiongkok guna memulihkan kinerja pertumbuhan ekonomi, serta dalam rangka menangani pandemi COVID-19.

Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG berbalik naik dan terus berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham. Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar di antaranya MDKA, BBCA, BMRI, GOTO, UNVR. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya TLKM, BYAN, CTRA, INCO, TPIA.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor terkoreksi di mana sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 1,73 persen, diikuti sektor energi dan sektor infrastruktur masing-masing minus 0,89 persen dan minus 0,57 persen.

Sedangkan enam sektor meningkat dimana sektor barang konsumen primer naik paling tinggi yaitu 1,83 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang baku masing-masing 1,16 persen dan 0,95 persen.

Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp830,01 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp842,84 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.347.372 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,93 miliar lembar saham senilai Rp14,85 triliun. Sebanyak 239 saham naik, 273 saham menurun, dan 172 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 191,78 poin atau 0,74 persen ke 25.771,22, indeks Hang Seng naik 88,91 poin atau 0,42 persen ke 21.163,91, dan indeks Straits Times meningkat 1,11 poin atau 0,04 persen ke 3.099,2. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan diprediksi melemah mengikuti koreksi bursa saham regional Asia.

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022