Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima vaksin COVID-19 sampai dengan dosis ketiga atau penguat mencapai 48,91 juta jiwa hingga Senin, pukul 12.00 WIB.

Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Senin, jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 mencapai 48.913.705 orang.

Dengan demikian tercatat, suntikan vaksin dosis penguat sudah diberikan kepada 23,48 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.

Penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 55.674 orang menjadi 168.503.412 orang, yang meliputi 80,91 persen dari total sasaran.

Penerima dosis pertama bertambah 31.745 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 201.177.238 orang atau sudah diberikan pada 96,60 persen dari total sasaran.

Pemerintah berencana memvaksinasi sebanyak 208.265.720 juta orang.
Kesulitan peserta

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster kini kesulitan mencari peserta, padahal hal itu dianjurkan, terlebih belakangan kasus di Indonesia juga kembali menemui kurva peningkatan.

Presiden berharap peningkatan itu tidak terus berlangsung secara signifikan dan ia mengingatkan masyarakat yang belum menerima vaksinasi booster segera melakukannya.

"Antisipasi kita sudah saya sampaikan juga satu dua bulan yang lalu soal booster. Semuanya booster," kata Presiden kepada wartawan seusai menghadiri Temu Raya #KitaPrakerja di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.

"Vaksinnya ada, masih puluhan juta, itu segera semuanya. Sekarang ini kita vaksinasi booster cari pesertanya kesulitan," katanya menambahkan.

Di sisi lain, Presiden mengatakan bahwa meski mengalami peningkatan kasus karena paparan varian Omicron BA.4 dan BA.5, rasio positif dari spesimen harian (positivity rate) COVID-19 masih di bawah standar aman versi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5 persen.
"Tapi apapun, kita harus waspada. Sejak awal meskipun belum naik dulu kan saya juga sudah ngomong, gak sekali, gak dua kali, gak tiga kali. Waspada, waspada, waspada," katanya. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per Kamis (16/6) 2022 terdapat pertambahan kasus baru sebanyak 1.173, sedangkan vaksin booster telah diterima oleh 48,2 juta jiwa di Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak kasus COVID-19 varian Omicron BA.4 dan BA.5 maksimal hanya akan mencapai 25.000 kasus per hari.

Hal itu berkaca dari pengalaman beberapa negara lain yang sudah lebih dulu melewati fase puncak kasus COVID-19 varian BA.4 dan BA.5 yang jumlahnya hanya berkisar sepertiga dari puncak kasus varian Omicron atau Delta.

Di negara-negara lain fase puncak terjadi sekira satu bulan setelah kasus pertama teridentifikasi, sehingga di Indonesia puncak kasus varian BA.4 dan BA.5 diperkirakan terjadi pada pekan ketiga dan keempat Juli 2022.

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022