Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, bekerja sama dengan pihak swasta  mengoptimalkan sub terminal agribisnis untuk mempermudah petani memasarkan hasil pertaniannya.

"Sekarang kami sedang merevitalisasi bekerja sama dengan pihak ketiga, ini terkait dengan peningkatan fungsi sub terminal," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga di Garut, Kamis.

Baca juga: Pemkab Garut tertarik belajar ke Belitung terkait pengelolaan pajak hotel dan restoran

Ia menuturkan Kabupaten Garut merupakan kawasan agraris yang memiliki banyak potensi komoditas seperti sayuran, maupun jenis pangan lainnya dan mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal, kota besar, bahkan luar pulau.

Upaya memudahkan proses pendistribusian hasil pertanian itu, kata dia,  dibutuhkan sub terminal agribisnis sehingga petani mudah menjual produknya, dan jelas pembayaran, serta pendistribusiannya.

"Sub terminal itu salah satunya distribusi antarpulau, ke pasar induk, dengan ekspor kami akan coba," katanya.
Ia menyebutkan Kabupaten Garut baru memiliki tiga sub terminal agribisnis yakni di Kecamatan Bayongbong, kemudian di Cikajang, dan milik koperasi di selatan Garut.

Namun yang akan direvitalisasi oleh Pemkab Garut, kata dia, adalah Sub Terminal Agribisnis Bayongbong, yang nanti dalam revitalisasi dan fungsinya akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga selama 15 tahun.

Baca juga: Pemkab Garut dan Belitung kerja sama hubungan dengan Jepang

"Jadi pihak ketiga yang merevitalisasi kami kontrak kerja sama selama 15 tahun, nanti kami kerja sama dengan pihak ketiga dengan pengelola," katanya.

Ia menjelaskan setelah Sub Terminal Bayongbong itu berjalan, akses pemasaran akan lebih mudah dan juga pembayarannya karena akan melibatkan perbankan di tempat tersebut.

"Terutama di pola pembayaran kami harapkan pola pembayaran karena ada bank kecil, di sana bisa pembayaran timbang bayar, masuk timbang, tinggal bayar," katanya.
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022