Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung, Jawa Barat, menyebutkan aplikasi Bela Pengadaan dapat menaikkan omzet para usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Ketua Dekranasda Kota Bandung Yunimar Mulyana mendukung UMKM Kota Bandung untuk ikut dalam Bela Pengadaan barang dan jasa pemerintah.

"Bela Pengadaan ini bisa sebagai media untuk menaikkan omzet para pelaku UMKM," kata Yunimar di Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Pada kesempatan tersebut, ia pun berharap para UMKM bisa meningkatkan kualitasnya, sehingga dapat bersaing dengan produk lainnya yang masuk ke dalam katalog Bela Pengadaan.

"Kami ingin mengembangkan produk UMKM kota Bandung dapat berdaya saing di dalam maupun luar negeri," kata dia.

Saat ini, para pelaku usaha yang belum berbadan hukum bisa ikut dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah lewat aplikasi Bela Pengadaan.

Jika ingin mendaftar di aplikasi Bela Pengadaan, maka pelaku usaha cukup menyiapkan persyaratan seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan NPWP.
Pejabat Pengadaan Barang Jasa Kota Bandung Kusnendar mengatakan program Bela Pengadaan ini merupakan upaya untuk mendukung program pemerintah dalam pelaksanaan pengadaan barang atau jasa yang lebih kredibel dan akuntabel.

Selain itu, menurutnya, program tersebut juga ditujukan untuk mendorong penggunaan anggaran pemerintah usai pandemi agar dapat dirasakan oleh para pelaku UMKM.

"Ini merupakan salah satu wadah, para pelaku usaha bisa mendaftar di aplikasi Bela Pengadaan, jadi di situ akan terjadi transaksi antara semua OPD dan para pelaku usaha," kata Kusnendar.

Menurutnya, Bela Pengadaan berbeda dengan aplikasi e-katalog yang masih terbatas dalam etalase penjualannya. Di Bela Pengadaan, pelaku UMKM bisa dengan bebas memasarkan produknya.

"Di Bela Pengadaan bisa dibeli pemerintah dan nonpemerintah, bisa dipasarkan di marketplace yang sudah kerja sama dengan LKPP, sehingga potensi penjualan semakin meningkat," kata dia.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022