ANTARAJAWABARAT.com,25/7 - Lebih dari 100 atlet terbukti menggunakan obat terlarang (doping) dan dikenai sanksi beberapa bulan menjelang Olimpiade London.

Ketatnya pemeriksaan ini sekaligus sebagai cara untuk menyingkirkan penipuan sebelum mereka bertanding, demikian dikatakan Agen Anti-Doping Dunia (WADA), Selasa (Rabu WIB).

Kepala WADA John Fahey mengatakan bahwa pengujian ini dilakukan sebagai upaya mencegah para atlet menggunakan zat terlarang yang dapat meningkatkan kemampuan di Olimpiade London.

"Dalam enam bulan sebelum 19 Juni, setidaknya 107 atlet dikenai sanksi," kata Fahey dalam pertemuan Komite Olimpiade Internasional.

"Saya tidak dapat memastikan berapa banyak atlet yang memiliki hasil uji positif, meskipun mereka memiliki ambisi tetapi dengan berat hati saya harus mengatakan bahwa mereka tidak dapat berpartisipasi di Olimpiade London," kata Fahey.

Olimpiade akan dibuka pada Jumat dan akan berlangsung sampai 12 Agustus meskipun periode pengujian 'untuk pertandingan' dimulai sejak dibukanya perkampungan atlet dan ofisial memulai periode Olimpiade pada 16 Juli.

IOC, Selasa (Rabu WIB), mengatakan telah dilakukan 300 uji obat terlarang sejak tanggal itu dan belum ada satu pun yang terbukti positif.

"Upaya menjelang Olimpiade ini berhasil," kata Fahey.

"Mereka (pengguna doping) seharusnya mengetahui bahwa kecil kemungkinan untuk menghindari pengujian yang ada," kata Fahey.

Terdapat sekitar 6,250 sampel yang dianalisis untuk Olimpiade, lebih banyak dari Olimpiade lainnya, dan Lembaga Anti-Doping Inggris juga diwajibkan untuk melakukan tes sebelum pertandingan di tempat latihan.

Terdapat 20 kasus yang terbukti positif pada Olimpiade Beijing empat tahun lalu, termasuk enam kuda, lebih sedikit dibandingkan saat Olimpiade Athena 2004 dengan 26 kasus.

antara

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012