Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan menguat, seiring aksi tunggu pasar menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Rupiah ditutup menguat enam poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.346 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.352 per dolar AS.

Baca juga: Kurs Rupiah menguat dibayangi kenaikan imbal hasil obligasi AS

"Seminggu ini pasar cenderung sideline wait and see menjelang data-data besar seperti data tenaga kerja non-farm payroll AS pekan depan serta antisipasi akan sanksi tambahan dari perang di Ukraina," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Sementara itu, terkait bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang mengindikasikan akan menaikkan suku bunga dengan lebih agresif, relatif sudah diantisipasi oleh pelaku pasar.

"Saya lihat untuk faktor rate hike cycle The Fed untuk sementara sudah di-price in oleh pasar. Fundamental domestik masih solid seperti CAD, trade balance, FDI, COVID-19 yang menurun, dan lainnya," ujar Lukman.
Data ekonomi di pasar tenaga kerja AS membantu ekspektasi kuat The Fed akan lebih agresif dalam mengambil langkah-langkah untuk mengekang inflasi.

Klaim pengangguran awal mingguan turun ke 187.000 klaim pada minggu lalu, level terendah sejak September 1969 dan di bawah perkiraan 212.000 klaim.

Data tersebut dan komentar terbaru dari pejabat The Fed telah memperkuat pandangan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih dari 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan berikutnya pada Mei mendatang.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.347 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.334 per dolar AS hingga Rp14.3855 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp14.341 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.361 per dolar AS.

Baca juga: Kurs Rupiah melemah seiring indikasi The Fed agresif naikkan suku bunga

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022