Anggota DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono mengikuti acara selawat dan doa bersama dalam rangka mengenang 1.000 hari wafatnya ibunya, yakni Kristiani Herrawati atau yang akrab disapa Ani Yudhoyono, di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Jumat (4/3).
"Pacitan terkenal dengan julukan Kota 1.001 Goa, Pesona, dan Budaya. Hari ini, kami berdoa mengenang 1.000 hari kepergian Ibu Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono. Matur Nuwun sedherek sedoyo (terima kasih saudara semuanya). Semoga jamaah sekalian bisa mendapat syafaat dari 1.000 bintang yang bersinar malam hari ini dan insya Allah akan dibalas Allah dengan beribu-ribu amal kebaikan,” kata Ibas, sapaan akrab Edhie Baskoro Yudhoyono, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dalam acara selawat dan doa bersama itu, Ibas tampak khusyuk memanjatkan doa-doa untuk Ani Yudhoyono.
Pada kesempatan yang sama, selain merindukan ibunya, Ibas juga mengaku merasa rindu dengan Kabupaten Pacitan yang memiliki banyak kenangan baginya.
Keberadaan pandemi COVID-19 membuat Ibas tidak bisa leluasa kembali pulang ke kampung halamannya itu. Setelah dua tahun menanti dan kondisi pandemi sudah lebih terkendali, Ibas merasa bahagia bisa pulang ke Pacitan.
Ia pun mengaku mempelajari banyak hal dari warga Pacitan.
Menurutnya, di tengah pandemi COVID-19 yang berdampak negatif pada bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi, warga Pacitan tetap mensyukuri segala nikmat dari Allah SWT.
“Saya banyak belajar dari warga Pacitan. Di tengah pandemi dengan segala cobaan dalam bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi yang sedang dihadapi, bapak-ibu sekalian tetap mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah serta tidak pantang menyerah untuk terus bergotong royong membangun wilayahnya,” kata Ibas.
Kedatangan Ibas di Pacitan disambut baik oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang juga menghadiri acara selawat dan doa bersama mengenang 1.000 hari wafatnya Ani Yudhoyono itu.
“Kami bukan mengucapkan selamat datang, tetapi kami mengucapkan selamat mudik untuk Mas Ibas, karena Pacitan merupakan rumah bagi Mas Ibas. Ada kenangan dan garis darah yang tidak terputus,” ujar Indrata.
Ia pun menyampaikan acara selawat dan doa bersama sebenarnya merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan dan diikuti warga Pacitan. Namun suasana malam itu, kata dia, menjadi lebih istimewa karena diikuti dengan doa bersama untuk Ani Yudhoyono.
"Semoga segala doa di malam hari ini diijabah Allah SWT," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Pacitan terkenal dengan julukan Kota 1.001 Goa, Pesona, dan Budaya. Hari ini, kami berdoa mengenang 1.000 hari kepergian Ibu Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono. Matur Nuwun sedherek sedoyo (terima kasih saudara semuanya). Semoga jamaah sekalian bisa mendapat syafaat dari 1.000 bintang yang bersinar malam hari ini dan insya Allah akan dibalas Allah dengan beribu-ribu amal kebaikan,” kata Ibas, sapaan akrab Edhie Baskoro Yudhoyono, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dalam acara selawat dan doa bersama itu, Ibas tampak khusyuk memanjatkan doa-doa untuk Ani Yudhoyono.
Pada kesempatan yang sama, selain merindukan ibunya, Ibas juga mengaku merasa rindu dengan Kabupaten Pacitan yang memiliki banyak kenangan baginya.
Keberadaan pandemi COVID-19 membuat Ibas tidak bisa leluasa kembali pulang ke kampung halamannya itu. Setelah dua tahun menanti dan kondisi pandemi sudah lebih terkendali, Ibas merasa bahagia bisa pulang ke Pacitan.
Ia pun mengaku mempelajari banyak hal dari warga Pacitan.
Menurutnya, di tengah pandemi COVID-19 yang berdampak negatif pada bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi, warga Pacitan tetap mensyukuri segala nikmat dari Allah SWT.
“Saya banyak belajar dari warga Pacitan. Di tengah pandemi dengan segala cobaan dalam bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi yang sedang dihadapi, bapak-ibu sekalian tetap mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah serta tidak pantang menyerah untuk terus bergotong royong membangun wilayahnya,” kata Ibas.
Kedatangan Ibas di Pacitan disambut baik oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang juga menghadiri acara selawat dan doa bersama mengenang 1.000 hari wafatnya Ani Yudhoyono itu.
“Kami bukan mengucapkan selamat datang, tetapi kami mengucapkan selamat mudik untuk Mas Ibas, karena Pacitan merupakan rumah bagi Mas Ibas. Ada kenangan dan garis darah yang tidak terputus,” ujar Indrata.
Ia pun menyampaikan acara selawat dan doa bersama sebenarnya merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan dan diikuti warga Pacitan. Namun suasana malam itu, kata dia, menjadi lebih istimewa karena diikuti dengan doa bersama untuk Ani Yudhoyono.
"Semoga segala doa di malam hari ini diijabah Allah SWT," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022