Jalan Layang Pasteur-Surapati (Pasupati) di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, resmi berganti nama menjadi Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja pada Selasa.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan penggantian nama Jalan Pasupati menjadi Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja dalam acara yang berlangsung di jalur masuk jalan tersebut.
Baca juga: Pemprov Jabar sematkan nama Mochtar Kusumaatmadja pada Jalan Layang Pasupati
"Kenapa peresmiannya hari ini? Karena bertepatan dengan Hari Penegakan Kedaulatan Negara," kata Ridwan Kamil.
Prof Mochtar Kusumaatmadja adalah tokoh Sunda dan mantan dosen Universitas Padjadjaran yang menggagas konsep Wawasan Nusantara dan memperjuangkan penerapannya sampai ke Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui jalur legal dan konstitusional. PBB menerima konsep Wawasan Nusantara pada 1982.
Ridwan Kamil menyebut Prof Mochtar Kusumaatmadja sebagai tokoh Jawa Barat yang perjuangannya membuat wilayah Indonesia menjadi 2,5 kali lipat lebih luas dari sebelumnya.
Wilayah Indonesia, ia melanjutkan, menjadi lebih luas setelah laut dijadikan sebagai penghubung antar pulau, bukan pemisah daratan.
"Dan ini adalah perjuangan Prof Muchtar Kusumaatmadja, itu poin dari semua poin yang paling penting. Karena dulu, pada zaman Belanda, perhitungannya itu hanya tiga mil dari pantai," kata dia.
Baca juga: Paguyuban Pasundan beri penghargaan bagi Mochtar Kusumaatmadja
Ia mengemukakan bahwa pada masa lalu wilayah perairan antar pulau merupakan bagian dari wilayah perairan internasional sehingga kapal-kapal asing bisa bebas melaluinya.
Penggantian nama Jalan Pasupati menjadi Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja merupakan bagian dari upaya memenuhi persyaratan untuk mengusulkan Prof Mochtar Kusumaatmadja mendapat gelar pahlawan nasional.
"Seusai diresmikan, ini menjadi dasar persyaratan kita lengkap untuk mengajukan beliau menjadi pahlawan nasional," kata Gubernur.
Ia menjelaskan, Jalan Layang Pasupati dipilih sebagai jalan yang dinamai menggunakan nama Prof Mochtar Kusumaatmadja karena menjadi sumbu barat dan timur Kota Bandung yang melintasi sumbu utara dan selatan, yakni Jalan Ir H Juanda.
"Sehingga sangat pas bila dua pejuang ini jalannya bersilangan, karena berarti pernah berdua pahlawan ini berdiskusi dan menggagas pada peristiwa di masa lalu. Itu imajinasi saya sehingga sangat pas lokasinya di sini," katanya.
Ia menambahkan, Prof Mochtar Kusumaatmadja telah menerjemahkan dan memperjuangkan pewujudan gagasan dari Ir H Juanda.
Gubernur mengatakan bahwa Prof Muchtar Kusumaatmadja, akademisi yang pernah menjabat sebagai menteri kehakiman dan menteri luar negeri, sebagai sosok yang membanggakan bagi warga Jawa Barat.
Dia meminta pemerintah kota dan kabupaten di Jawa Barat menggunakan nama Prof Muchtar Kusumaatmadja sebagai nama jalan di wilayah mereka.
Selain itu, Gubernur meminta Pemerintah Kota Bandung mencarikan nama pahlawan untuk dijadikan sebagai nama Jalan Layang Jakarta-Supratman dan Jalan Layang Pelajar Pejuang-Laswi.
Baca juga: Gubernur Jabar usulankan Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan penggantian nama Jalan Pasupati menjadi Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja dalam acara yang berlangsung di jalur masuk jalan tersebut.
Baca juga: Pemprov Jabar sematkan nama Mochtar Kusumaatmadja pada Jalan Layang Pasupati
"Kenapa peresmiannya hari ini? Karena bertepatan dengan Hari Penegakan Kedaulatan Negara," kata Ridwan Kamil.
Prof Mochtar Kusumaatmadja adalah tokoh Sunda dan mantan dosen Universitas Padjadjaran yang menggagas konsep Wawasan Nusantara dan memperjuangkan penerapannya sampai ke Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui jalur legal dan konstitusional. PBB menerima konsep Wawasan Nusantara pada 1982.
Ridwan Kamil menyebut Prof Mochtar Kusumaatmadja sebagai tokoh Jawa Barat yang perjuangannya membuat wilayah Indonesia menjadi 2,5 kali lipat lebih luas dari sebelumnya.
Wilayah Indonesia, ia melanjutkan, menjadi lebih luas setelah laut dijadikan sebagai penghubung antar pulau, bukan pemisah daratan.
"Dan ini adalah perjuangan Prof Muchtar Kusumaatmadja, itu poin dari semua poin yang paling penting. Karena dulu, pada zaman Belanda, perhitungannya itu hanya tiga mil dari pantai," kata dia.
Baca juga: Paguyuban Pasundan beri penghargaan bagi Mochtar Kusumaatmadja
Ia mengemukakan bahwa pada masa lalu wilayah perairan antar pulau merupakan bagian dari wilayah perairan internasional sehingga kapal-kapal asing bisa bebas melaluinya.
Penggantian nama Jalan Pasupati menjadi Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja merupakan bagian dari upaya memenuhi persyaratan untuk mengusulkan Prof Mochtar Kusumaatmadja mendapat gelar pahlawan nasional.
"Seusai diresmikan, ini menjadi dasar persyaratan kita lengkap untuk mengajukan beliau menjadi pahlawan nasional," kata Gubernur.
Ia menjelaskan, Jalan Layang Pasupati dipilih sebagai jalan yang dinamai menggunakan nama Prof Mochtar Kusumaatmadja karena menjadi sumbu barat dan timur Kota Bandung yang melintasi sumbu utara dan selatan, yakni Jalan Ir H Juanda.
"Sehingga sangat pas bila dua pejuang ini jalannya bersilangan, karena berarti pernah berdua pahlawan ini berdiskusi dan menggagas pada peristiwa di masa lalu. Itu imajinasi saya sehingga sangat pas lokasinya di sini," katanya.
Ia menambahkan, Prof Mochtar Kusumaatmadja telah menerjemahkan dan memperjuangkan pewujudan gagasan dari Ir H Juanda.
Gubernur mengatakan bahwa Prof Muchtar Kusumaatmadja, akademisi yang pernah menjabat sebagai menteri kehakiman dan menteri luar negeri, sebagai sosok yang membanggakan bagi warga Jawa Barat.
Dia meminta pemerintah kota dan kabupaten di Jawa Barat menggunakan nama Prof Muchtar Kusumaatmadja sebagai nama jalan di wilayah mereka.
Selain itu, Gubernur meminta Pemerintah Kota Bandung mencarikan nama pahlawan untuk dijadikan sebagai nama Jalan Layang Jakarta-Supratman dan Jalan Layang Pelajar Pejuang-Laswi.
Baca juga: Gubernur Jabar usulankan Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022