Yolanda Sastra selaku Head of Ads Marketing Google Indonesia mengungkapkan masyarakat Indonesia mulai dapat beradaptasi dengan digital, terlihat dengan peningkatan pengguna internet sejak 2021.
"Di tahun 2021 perpindahan masyarakat atau konsumen Indonesia ke digital itu terus berlanjut. Makin banyak orang yang menggunakan online untuk mengakses layanan-layanan yang tidak tersedia karena PPKM," ungkapnya saat diskusi daring, Selasa.
Lebih lanjut, Yolanda mejelaskan bahwa di tahun lalu terdapat 21 juta pengguna baru internet di Indonesia yang sebagian besar berasal dari area non-metro.
"Di semester awal 2021, ada 21 juta pengguna internet baru di Indonesia. Sebagian besar berasal dari area non-metro. Para pengguna baru itu mengatakan bahwa mereka akan terus stay di digital," jelasnya.
Dari perkembangan tersebut, pihak Google Indonesia melihat bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai dapat beradaptasi dengan hybrid lifestyle. Hal ini pun terlihat dari beberapa search dengan kenaikan tertinggi selama 2021.
"Seperti Vitamin D anak, karantina Indonesia, kemudian lip serum. Mungkin karena jarang keluar rumah, jadi konsumen lebih peduli ke kelembaban bibir daripada warna ya. Kemudian virtual showroom dan juga game seperti Among Us," kata Yolanda.
Laporan terbaru Google juga mengungkapkan bahwa perawatan kecantikan dan diri naik 133 persen untuk "ceramides" dan lebih dari 30 kali lipat untuk "bakuchiol". Perawatan pria juga mengalami peningkatan penelusuran untuk "serum pria" sebesar 57 persen dan "fashial wash man" sebesar 62 persen.
Sektor keuangan juga mengalami kenaikan penelusuran, misalnya "belajar investasi" sebesar 83 persen dan "aplikasi investasi" sebesar 70 persen. Sementara itu makanan dan minuman "plant-based" naik 233 persen dan "susu rendah lemak" sebesar 69 persen.
Penelusuran media dan hiburan seperti "mabar online" naik sebesar 70 persen, "walkthrough video game" naik 30 persen, dan topik terkait kompetisi e-sport sebesar 200 persen. Kemudian sektor teknologi "rekomendasi hp" naik sebesar 38 persen dan "rekomendasi elektronik" naik 78 persen.
Terakhir, peningkatan penelusuran juga terjadi di sektor transportasi dan perjalanan "electric car" atau mobil listrik sebesar 54 persen, "emisi mobil" sebesar 85 persen dan "kendaraan ramah lingkungan" sebesar 230 persen.
"2021 adalah tahun untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan untuk mengevaluasi kembali apa yang penting bagi kita sebagai individu dan sebagai penghuni bumi," ujar Yolanda.
"Orang Indonesia membuka Google untuk search atau mencari ide dan inspirasi, tetapi juga untuk memahami perubahan dan tantangan yang dihadirkan oleh pandemi. Laporan ini sungguh dapat membantu Brand da pemasar mengidentifikasi pergeseran utama perilaku konsumen dan apa yang harus diketahui kedepannya," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Di tahun 2021 perpindahan masyarakat atau konsumen Indonesia ke digital itu terus berlanjut. Makin banyak orang yang menggunakan online untuk mengakses layanan-layanan yang tidak tersedia karena PPKM," ungkapnya saat diskusi daring, Selasa.
Lebih lanjut, Yolanda mejelaskan bahwa di tahun lalu terdapat 21 juta pengguna baru internet di Indonesia yang sebagian besar berasal dari area non-metro.
"Di semester awal 2021, ada 21 juta pengguna internet baru di Indonesia. Sebagian besar berasal dari area non-metro. Para pengguna baru itu mengatakan bahwa mereka akan terus stay di digital," jelasnya.
Dari perkembangan tersebut, pihak Google Indonesia melihat bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai dapat beradaptasi dengan hybrid lifestyle. Hal ini pun terlihat dari beberapa search dengan kenaikan tertinggi selama 2021.
"Seperti Vitamin D anak, karantina Indonesia, kemudian lip serum. Mungkin karena jarang keluar rumah, jadi konsumen lebih peduli ke kelembaban bibir daripada warna ya. Kemudian virtual showroom dan juga game seperti Among Us," kata Yolanda.
Laporan terbaru Google juga mengungkapkan bahwa perawatan kecantikan dan diri naik 133 persen untuk "ceramides" dan lebih dari 30 kali lipat untuk "bakuchiol". Perawatan pria juga mengalami peningkatan penelusuran untuk "serum pria" sebesar 57 persen dan "fashial wash man" sebesar 62 persen.
Sektor keuangan juga mengalami kenaikan penelusuran, misalnya "belajar investasi" sebesar 83 persen dan "aplikasi investasi" sebesar 70 persen. Sementara itu makanan dan minuman "plant-based" naik 233 persen dan "susu rendah lemak" sebesar 69 persen.
Penelusuran media dan hiburan seperti "mabar online" naik sebesar 70 persen, "walkthrough video game" naik 30 persen, dan topik terkait kompetisi e-sport sebesar 200 persen. Kemudian sektor teknologi "rekomendasi hp" naik sebesar 38 persen dan "rekomendasi elektronik" naik 78 persen.
Terakhir, peningkatan penelusuran juga terjadi di sektor transportasi dan perjalanan "electric car" atau mobil listrik sebesar 54 persen, "emisi mobil" sebesar 85 persen dan "kendaraan ramah lingkungan" sebesar 230 persen.
"2021 adalah tahun untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan untuk mengevaluasi kembali apa yang penting bagi kita sebagai individu dan sebagai penghuni bumi," ujar Yolanda.
"Orang Indonesia membuka Google untuk search atau mencari ide dan inspirasi, tetapi juga untuk memahami perubahan dan tantangan yang dihadirkan oleh pandemi. Laporan ini sungguh dapat membantu Brand da pemasar mengidentifikasi pergeseran utama perilaku konsumen dan apa yang harus diketahui kedepannya," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022