Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup menguat seiring berlanjutnya aksi beli oleh investor asing.

IHSG ditutup menguat 42,7 poin atau 0,63 persen ke posisi 6.850,2. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,19 poin atau 0,12 persen ke posisi 976,51.

Baca juga: IHSG BEI menguat ikuti bursa global dipicu redanya tensi Rusia-Ukraina

"Indeks saham di Asia sore ini Rabu (16/2), ditutup naik seiring dengan pudarnya ketakutan mengenai invasi Rusia ke Ukrania setelah Moskow memberi indikasi telah menarik sejumlah pasukan kembali ke barak mereka," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.

Namun demikian, Presiden AS Joe Biden mengatakan AS belum memverifikasi klaim tersebut dan mengatakan bahwa invasi masih mungkin terjadi.

Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data inflasi Tiongkok. Inflasi di tingkat produsen (Producer Price Index atau PPI) tumbuh melambat menjadi 9,1 persen (yoy) pada Januari, terendah sejak Juli 2021.
Data tersebut merefleksikan dampak dari langkah Pemerintah Tiongkok untuk mengamankan pasokan serta mengendalikan lonjakan berbagai bahan komoditas.

Lebih lanjut, inflasi di tingkat ritel atau konsumen (Consumer Price Index atau CPI) tumbuh melambat menjadi 0,9 persen (yoy) pada Januari, terendah sejak September 2021.

Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat ditopang surplus neraca perdagangan RI

Tiongkok memang juga mengalami gangguan pasokan yang sama seperti yang dialami AS dan Eropa, namun dampaknya kepada konsumen di Tiongkok ternyata lebih kecil sehingga bank sentral Tiongkok (PBOC) diyakini justru akan melonggarkan kebijakan moneter untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

Untuk malam nanti, fokus perhatian investor akan tertuju pada rilis FOMC Minute atau notulen pertemuan kebijakan The Federal Reserve yang dapat membentuk pandangan pasar mengenai seberapa cepat bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan dan mengurangi jumlah surat utang Pemerintah AS dalam portofolio mereka pada bulan-bulan mendatang.

Investor juga akan memberi perhatian pada rilis data penjualan ritel Januari di AS serta inflasi Januari di Inggris dan Kanada.
Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih bertahan di teritori positif hingga penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dimana sektor barang konsumen non primer naik paling tinggi yaitu 3,51 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor properti & real estat masing-masing 1,9 persen dan 1,3 persen.

Baca juga: IHSG BEI diprediksi melemah seiring proyeksi turunnya neraca dagang

Sedangkan empat sektor terkoreksi dimana sektor teknologi dan sektor perindustrian turun paling dalam yaitu masing-masing minus 0,49 persen, diikuti sektor energi minus 0,16 persen.

Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing di seluruh pasar sebesar Rp967,5 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp957,51 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.548.420 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,14 miliar lembar saham senilai Rp12,26 triliun. Sebanyak 329 saham naik, 195 saham menurun, dan 155 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 595,21 poin atau 2,22 persen ke 27.460,4, indeks Hang Seng naik 363,19 poin atau 1,49 persen ke 24.718,9, dan Straits Times meningkat 17,92 poin atau 0,52 persen ke 3.439,3.

 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022