ANTARAJAWABARAT.com, 9/1 - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk. Bank BJB meresmikan layanan baru yang dikenal dengan Warung BJB di Pasar Kosambi Kota Bandung, Senin.
Selain itu peresmian perdana program Waroeng BJB itu juga digelar di Pasar Kanoman Kota Cirebon sebagai langkah awal pembentukan 400 Waroeng BJB yang akan digelar di 26 kabupaten/kota di Jabar.
Peresmian layanan terbaru dari bank pembangunan daerah itu dilakukan oleh Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan, Dirut Bank BJB Bien Subiantoro dan Pimpinan Bank Indonesia Bandung Lucky Fathul Azis.
"Sasaran Waroeng BJB adalah segmen kredit skala mikro dan kecil baik perorangan maupun pelaku usaha dalam kelompok usaha yang memiliki potensi untuk dibiayai dengan kredit. Ini program jemput bola dari Bank BJB," kata Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro.
Adapun maksimal kredit yang dilayani program itu Rp500 juta dengan jangka waktu pinjaman kredit modal kerja tiga tahun dan kredit investasi lima tahun dengan suku bunga yang bersaing.
Dalam rangka melaksanakan misinya sebagai penggerak laju perekonomian serta meningkatkan akselerasi pertumbuhan penyaluran Bank BJB kredit mikro, bank itu akan memperluas jaringan dengan membentuk 400 Waroeng BJB lainnya.
Layanan itu merupakan layanan kredit mikro utama yang berada di kantor cabang, cabang utama atau di lingkungan pasar tradisional serta sentra industri mikro kecil dengan tujuan mempermudah pelayanan kredit pada pelaku usaha.
Program ini kata Bien, akan membantu pengusaha mikro dalam meningkatkan usahanya, membantu para pelaku UMKM agar dapat memiliki akses dengan BJB.
"Waroeng BJB berfungsi memasarkan Bank BJB Kredit Mikro Utama dan pembinaan debitur mikro utama," katanya.
Selain itu, Bank BJB pada 2012 juga meluncurkan Kredit Cinta Rakyat (KCR) bekerja sama dengan Pemprov Jabar. Kredit yang total dananya berasal dari APBD Pemprov Jabar senilai Rp265 miliar itu dilepas dengan bunga ringan 9,3 persen.
Sasaran KCR adalah usaha mikro dan kecil yang bergerak di sektor produktif. Maksimal KCR sebesar Rp20 juta untuk usaha mikro dan Rp50 juta untuk pelaku usaha kecil dengan pengembalian tiga tahun.
Bien juga mengatakan kredit di bawah kelola divisi mikro Bank BJB per triwulan 2011 sebesar Rp2,93 triliun dengan pertumbuhan 42,75 persen dibandingkan triwulan III 2010. Sedangkan total penyaluran kredit Bank BJB per triwulan III 2011 sebesar Rp27,82 triliun atau tumbuh 24,31 persen dibandingkan periode sama 2011.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
Selain itu peresmian perdana program Waroeng BJB itu juga digelar di Pasar Kanoman Kota Cirebon sebagai langkah awal pembentukan 400 Waroeng BJB yang akan digelar di 26 kabupaten/kota di Jabar.
Peresmian layanan terbaru dari bank pembangunan daerah itu dilakukan oleh Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan, Dirut Bank BJB Bien Subiantoro dan Pimpinan Bank Indonesia Bandung Lucky Fathul Azis.
"Sasaran Waroeng BJB adalah segmen kredit skala mikro dan kecil baik perorangan maupun pelaku usaha dalam kelompok usaha yang memiliki potensi untuk dibiayai dengan kredit. Ini program jemput bola dari Bank BJB," kata Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro.
Adapun maksimal kredit yang dilayani program itu Rp500 juta dengan jangka waktu pinjaman kredit modal kerja tiga tahun dan kredit investasi lima tahun dengan suku bunga yang bersaing.
Dalam rangka melaksanakan misinya sebagai penggerak laju perekonomian serta meningkatkan akselerasi pertumbuhan penyaluran Bank BJB kredit mikro, bank itu akan memperluas jaringan dengan membentuk 400 Waroeng BJB lainnya.
Layanan itu merupakan layanan kredit mikro utama yang berada di kantor cabang, cabang utama atau di lingkungan pasar tradisional serta sentra industri mikro kecil dengan tujuan mempermudah pelayanan kredit pada pelaku usaha.
Program ini kata Bien, akan membantu pengusaha mikro dalam meningkatkan usahanya, membantu para pelaku UMKM agar dapat memiliki akses dengan BJB.
"Waroeng BJB berfungsi memasarkan Bank BJB Kredit Mikro Utama dan pembinaan debitur mikro utama," katanya.
Selain itu, Bank BJB pada 2012 juga meluncurkan Kredit Cinta Rakyat (KCR) bekerja sama dengan Pemprov Jabar. Kredit yang total dananya berasal dari APBD Pemprov Jabar senilai Rp265 miliar itu dilepas dengan bunga ringan 9,3 persen.
Sasaran KCR adalah usaha mikro dan kecil yang bergerak di sektor produktif. Maksimal KCR sebesar Rp20 juta untuk usaha mikro dan Rp50 juta untuk pelaku usaha kecil dengan pengembalian tiga tahun.
Bien juga mengatakan kredit di bawah kelola divisi mikro Bank BJB per triwulan 2011 sebesar Rp2,93 triliun dengan pertumbuhan 42,75 persen dibandingkan triwulan III 2010. Sedangkan total penyaluran kredit Bank BJB per triwulan III 2011 sebesar Rp27,82 triliun atau tumbuh 24,31 persen dibandingkan periode sama 2011.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012