ANTARAJAWABARAT.com,12/12 - Pendaratan hasil tangkapan nelayan Glayem pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, jenis cumi-cumi kini bisa mencapai dua ton setiap hari karena saat musim hujan cumi-cumi tersebut cukup melimpah di perairan utara laut Jawa.

Meski hasil tangkapan cumi-cumi oleh nelayan setempat melimpah dibandingkan musim kemarau namun harga cumi-cumi masih tetap stabil dijual Rp25 ribu per kilogram untuk tingkat grosir sedangkan eceran mencapai Rp30 ribu per kilogram kualitas sedang.

Dedi Aryanto Ketua KUD Sri Mina Sari Tempat Pelelangan Ikan Glayem Indramayu , Senin, mengatakan, pendaratan cumi-cumi musim saat ini bisa mencapai kurang dari dua ton setiap harinya sehingga bisa memenuhi permintaan.

Ia menjelakan, hasil tangkapan nelayan Indramayu terutama cumi-cumi cukup diminati konsumen sehingga permintaannya terus meningkat, selain itu meski pasokan cumi-cumi melimpah harga tetap stabil dibandingkan jenis ikan lainnya kini untuk tingkat grosir dijual Rp25 ribu.

"Cumi-cumi mudah pengolahannya selain itu dagingnya gurih tanpa duri, kebutuhan cumi-cumi paling tinggi untuk rumah makan dan pedagang ikan bakar, juga perajin cumi-cumi kering yang tersebar di Pantura Indramayu,"katanya.

Sementara itu H Muryanto salah seorang perajin ikan kering di Kabupaten Indramayu mengaku, bahan baku cumi-cumi segar untuk dijadikan cumi-cumi kering melimpah namun harganya masih tinggi karena baru musim setelah kemarau lalu kesulitan cumi-cumi.

Ia menjelaskan, terpaksa membeli cumi-cumi dengan harga cukup tinggi karena hanya untuk menutupi permintaan pelanggan, biasanya jika tangkapan sudah melimpah diperkirakan dua bulan kedepan harga cumi-cumi dijual Rp15 ribu per kilogram.

Menurut dia, pengalaman menjadi nelayan kurang dari sepuluh tahun hasil tangkapan cumi-cumi di laut utara Jawa meningkat saat curah hujan tinggi, namun setelah itu memasuki kemarau tangkapan menurun harga cumi-cumi bisa mencapai Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram.

Pengalaman bertahun-tahun mencari ikan kini bisa dimanfaatkan setelah menjadi perajin cumi-cumi kering biasanya produksi tingkatkan saat pasokan bahan baku melimpah, kini cumi-cumi belum maksimal hasil tangkapannya sehingga harganya masih melambung.

Selama ini permintaan Cumi-cumi kering terus naik, meski harga mahal konsumen tetap memesan namun dirinya sebagai pengrajin ikan kering sering mengalami kendala bahan baku, karena produksi cumi-cumi masih tergantung cuaca.

Wartono nelayan Glayem mengaku, pendaratan cumi-cumi tergantung cuaca musim hujan seperti sekarang hasil tangkapan bisa diandalkan namun awal musim harga masih stabil diperkirakan dua hingga tiga bulan kedepan cumi-cumi akan semakin melimpah harga biasanya anjlok Rp13 ribu per kilogram.***5***

Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011