Harga emas menguat dalam perdagangan tipis pada akhir transaksi Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan kerugian sehari sebelumnya karena imbal hasil obligasi pemerintah AS turun dari level tertinggi satu bulan, mengimbangi tekanan dari penguatan dolar.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat 8,3 dolar AS atau 0,46 persen, menjadi ditutup pada 1.814,10 dolar AS per ounce. Di pasar spot, emas naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 1.813,16 dolar AS per ounce pada pukul 18.47 GMT.
Baca juga: Harga emas bertahan di Asia, pelemahan dolar imbangi tekanan imbal hasil
Sehari sebelumnya, Rabu (29/12/2021), emas berjangka jatuh 5,1 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.805,80 dolar AS, setelah terkerek 2,1 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.810,90 dolar AS pada Selasa (28/12/2021), serta turun 2,9 dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.808,80 dolar AS pada Senin (27/12/2021).
"Kami berada dalam perdagangan tipe liburan dengan volume sangat rendah. Saya pikir emas nyaman di sekitar 1.800 dolar AS," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Harga emas dapat menemukan lebih banyak arah dengan volume yang diperkirakan akan meningkat hingga minggu depan, Streible menambahkan.
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun turun dari tertinggi satu bulan tanpa katalis utama, mendorong arah pasar dan banyak pedagang keluar sebelum liburan Tahun Baru. Ini mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.
Baca juga: Harga emas jatuh 5,1 dolar tertekan imbal hasil obligasi AS yang lebih kuat
Harga emas turun sekitar 5,0 persen sepanjang tahun ini dan berada di jalur penurunan terbesar sejak 2015, karena ekonomi pulih dari dampak pandemi, mengurangi permintaan aset aman emas.
Harga mencapai level tertinggi satu bulan pada Selasa (28/12/2021) tetapi merosot ke level terendah satu minggu di sesi berikutnya.
Bolak-balik yang terlihat selama dua hari terakhir tidak ada hubungannya dengan katalis fundamental dan lebih merupakan contoh pasar yang sangat tipis, yang berarti volatilitas diperkuat, kata ahli strategi mata uang DailyFX Ilya Spivak.
Membatasi kenaikan emas, saham AS rebound di tengah meningkatnya selera risiko baru karena penurunan klaim pengangguran mingguan meredakan kekhawatiran atas kerusakan ekonomi dari lonjakan infeksi COVID-19 yang merajalela di Amerika Serikat.
Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (30/12/2021) melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS dalam pekan yang berakhir 25 Desember mencapai 198.000, kurang dari perkiraan 205.000 dan turun 8.000 dari minggu sebelumnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 20,2 sen atau 0,88 persen, menjadi ditutup pada 23,06 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 5,4 dolar AS atau 0,56 persen, menjadi ditutup pada 964,6 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas stabil, pelemahan "yields" obligasi imbangi naiknya selera risiko
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat 8,3 dolar AS atau 0,46 persen, menjadi ditutup pada 1.814,10 dolar AS per ounce. Di pasar spot, emas naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 1.813,16 dolar AS per ounce pada pukul 18.47 GMT.
Baca juga: Harga emas bertahan di Asia, pelemahan dolar imbangi tekanan imbal hasil
Sehari sebelumnya, Rabu (29/12/2021), emas berjangka jatuh 5,1 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.805,80 dolar AS, setelah terkerek 2,1 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.810,90 dolar AS pada Selasa (28/12/2021), serta turun 2,9 dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.808,80 dolar AS pada Senin (27/12/2021).
"Kami berada dalam perdagangan tipe liburan dengan volume sangat rendah. Saya pikir emas nyaman di sekitar 1.800 dolar AS," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Harga emas dapat menemukan lebih banyak arah dengan volume yang diperkirakan akan meningkat hingga minggu depan, Streible menambahkan.
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun turun dari tertinggi satu bulan tanpa katalis utama, mendorong arah pasar dan banyak pedagang keluar sebelum liburan Tahun Baru. Ini mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.
Baca juga: Harga emas jatuh 5,1 dolar tertekan imbal hasil obligasi AS yang lebih kuat
Harga emas turun sekitar 5,0 persen sepanjang tahun ini dan berada di jalur penurunan terbesar sejak 2015, karena ekonomi pulih dari dampak pandemi, mengurangi permintaan aset aman emas.
Harga mencapai level tertinggi satu bulan pada Selasa (28/12/2021) tetapi merosot ke level terendah satu minggu di sesi berikutnya.
Bolak-balik yang terlihat selama dua hari terakhir tidak ada hubungannya dengan katalis fundamental dan lebih merupakan contoh pasar yang sangat tipis, yang berarti volatilitas diperkuat, kata ahli strategi mata uang DailyFX Ilya Spivak.
Membatasi kenaikan emas, saham AS rebound di tengah meningkatnya selera risiko baru karena penurunan klaim pengangguran mingguan meredakan kekhawatiran atas kerusakan ekonomi dari lonjakan infeksi COVID-19 yang merajalela di Amerika Serikat.
Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (30/12/2021) melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS dalam pekan yang berakhir 25 Desember mencapai 198.000, kurang dari perkiraan 205.000 dan turun 8.000 dari minggu sebelumnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 20,2 sen atau 0,88 persen, menjadi ditutup pada 23,06 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 5,4 dolar AS atau 0,56 persen, menjadi ditutup pada 964,6 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas stabil, pelemahan "yields" obligasi imbangi naiknya selera risiko
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021