ANTARAJAWABARAT.com, 22/10 - Nokia Developer luncurkan permainan badminton di telepon genggam bernama 'Smash Mania' menjelang Sea Games Nopember 2011.

"Rencananya akan diluncurkan pada akhir bulan ini," kata Narenda Wicaksono, Developer Manajer Nokia Indonesia, ketika ditemui di arena Indonesia Bermain di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Banndung, Sabtu.

Meski demikian, permainan tersebut sudah bisa dicoba oleh seluruh pengunjung Indonesia Bermain hari ini.

Menurut Narenda, badminton merupakan salah satu olahraga yang hampir sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal dan bisa memainkan olahraga berbekal raket dan kok tersebut.

"Kami sengaja ingin mengangkat permainan yang dikenal masyarakat luas, sehingga semua bisa bermain dan mencobanya," kata Narenda.

Selain itu, momentum Sea Games juga dianggap tepat untuk meluncurkan permainan dengan konten olahraga badminton ini, "momentumnya tepat, sekaligus ikut meramaikan," katanya.

'Smash Mania' merupakan permainan yang memungkinkan penggunanya untuk bergerak layaknya bermain bulutangkis sungguhan. Pemain harus mengayunkan lengan mereka untuk bisa menangkis kok ke arah lawan.

"Aplikasi yang digunakan untuk Smash Mania ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara.

Rencananya, lanjut Narenda, permainan ini akan dipasarkan di luar negeri, dengan harapan bisa mengikuti jejak pamor permainan 'Angry Birds' yang saat ini tengah digandrungi para 'gamers' dunia.

"Salah satu komitmen kami adalah membangun kekuatan wirausaha nasional dengan cara mengasuh talenta-talenta lokal untuk memajukan industri dan bisnis pengembangan aplikasi dalam negeri, dan membawanya ke luar negeri," katanya.

Untuk itu, pihaknya juga bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Bina Nusantara, dan Universitas Indonesia (UI), dalam menyediakan beasiswa untuk mahasiswa yang mampu mengembangkan aplikasi.

Salah satu mahasiswa yang kini tengah menjalankan program tersebut adalah Adam Ardiasasmita, mahasiswa Teknik Elektro dan Informatika ITB.

"Kami memang ingin merangkul para pengembang muda. Selain beasiswa kami juga selalu mengadakan workshop dan training ke beberapa kota untuk mencari potensi-potensi baru," terangnya.

Hingga saat ini pihaknya sudah mendunkung 10.000 pengembang aplikasi Indonesia melalui 40 seminar, workshop, dan kompetisi di sepuluh kota, di antaranya Jogja, Bandung, Jakarta, Medan, Bali, dan Pekanbaru.

"Upaya ini telah menghasilkan lebih dari seribu aplikasi lokal yang tersedia di Nokia Store dan dapat diunduh oleh pengguna di seluruh dunia," tuturnya.

Kesuksesan aplikasi lokal pernah juga dialami pada April lalu. Dalam rangka memperingati hari Kartini, dikeluarkan permainan dengan konten batik Indonesia.

"Tidak disangka, ternyata sambutannya luar biasa. Tercatat aplikasi ini sudah diunduh sekitar 17 juta pengguna dari seluruh dunia. Itu membuktikan aplikasi lokal buatan pengembang Indonesia sudah bisa diterima secara internasional," lanjut Narenda.

-achie-

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011