ANTARAJAWABARAT.com, 6/10 - PT Bank Jabar Banten (Bank BJB) bekerjasama dalam penyaluran atau penerusan pinjaman (channeling) dan pinjaman subordinasi dengan Bank Sulawesi Utara (Sulut).
"Perjanjian kerjasama ini dalam rangka mengakselerasi penguatan modal Bank Sulut yang dibutuhkan dalam rangka ekspansi di wilayah Sulut. Pinjaman perkuatan modal antar bank pembangunan daerah ini merupakan yang pertama dilakukan," kata Direktur Utama PT Bank Jabar Banten, Bien Soebiantoro di Bandung, Kamis.
Sementara itu penandatanganan kerjasama penerusan pinjaman atau channeling itu dilakukan oleh Dirut Bank BJB Bien Subiantoro dengan Dirut Bank Sulut Jeffry J Wurangian yakni perjanjian pinjaman channeling senilai Rp500 miliar dan pinjaman subordinasi untuk penguatan modal Bank Sulut senilai Rp50 miliar.
Menurut Bien Subiantoro, kerjasama dengan Bank Sulut itu merupakan sinergi antara bank pembangunan daerah dalam penguatan modal dan perluasan bisnis.
"Sepengetahuan saya sebagai bankir, baru kali ini dilakukan perjanjian pinjaman penguatan modal antar bank, dan diharapkan ke depan menjadi modal di kalangan perbankan untuk saling memperkuat permodalan," kata Dirut Bank BJB itu.
Kemitraan dengan Bank Sulut kata dia berdasarkan pada performance usahabank itu yang baik sebagaimana tercermin dari perkembangan volume bisnis, DPK dan kredit serta dengan memperhatikan potensi dan prospek bisnisnya.
Kerjasama ini, kata Bien merupakan salah satu wujud sinergitas di sektor perbankan yang sama-sama memiliki visi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan ekonomi nasional.
Penyaluran kredit channeling dan pinjaman subordinari tersebut, kata dia merupakan salah satu strategi bisnis Bank BJB yang dituangkan dalam rencana kerja pada 2011.
Sementara itu Dirut Bank Sulut Jeffrey J Wurangian menyebutkan, kerjasama ini dalam rangka memperkuat permodalan untuk ekspansi kredit Bank Sulut.
"Bank Sulut dalam proses 'go publik' dan ekspansi dilakukan terus salah satunya melalui penguatan modal. Hingga saat ini Bank Sulut sudah sampai pada obligasi keempat," kata Jeffry.
Dirut Bank Sulut menyebutkan, pada usia 50 tahun bank tersebut terus memaksimalkan potensi ekonomi dan masyarakat Sulut, salah satunya sebagai pelabuhan keluar di kawasan Asia Pasific," katanya.
Lebih lanjut, Jeffry menyebutkan Bank Pembangunan Daerah Sulut belajar banyak dari sukses Bank BJB yang telah melantai di pasar bursa.
"Kerjasama ini sangat strategis bagi Bank Sulut, bukan hanya dalam penguatan modal namun juga kerjasama dalam pengembangan ekspansi bisnis yang lebih luas lagi," kata Dirut Bank Sulut itu menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Perjanjian kerjasama ini dalam rangka mengakselerasi penguatan modal Bank Sulut yang dibutuhkan dalam rangka ekspansi di wilayah Sulut. Pinjaman perkuatan modal antar bank pembangunan daerah ini merupakan yang pertama dilakukan," kata Direktur Utama PT Bank Jabar Banten, Bien Soebiantoro di Bandung, Kamis.
Sementara itu penandatanganan kerjasama penerusan pinjaman atau channeling itu dilakukan oleh Dirut Bank BJB Bien Subiantoro dengan Dirut Bank Sulut Jeffry J Wurangian yakni perjanjian pinjaman channeling senilai Rp500 miliar dan pinjaman subordinasi untuk penguatan modal Bank Sulut senilai Rp50 miliar.
Menurut Bien Subiantoro, kerjasama dengan Bank Sulut itu merupakan sinergi antara bank pembangunan daerah dalam penguatan modal dan perluasan bisnis.
"Sepengetahuan saya sebagai bankir, baru kali ini dilakukan perjanjian pinjaman penguatan modal antar bank, dan diharapkan ke depan menjadi modal di kalangan perbankan untuk saling memperkuat permodalan," kata Dirut Bank BJB itu.
Kemitraan dengan Bank Sulut kata dia berdasarkan pada performance usahabank itu yang baik sebagaimana tercermin dari perkembangan volume bisnis, DPK dan kredit serta dengan memperhatikan potensi dan prospek bisnisnya.
Kerjasama ini, kata Bien merupakan salah satu wujud sinergitas di sektor perbankan yang sama-sama memiliki visi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan ekonomi nasional.
Penyaluran kredit channeling dan pinjaman subordinari tersebut, kata dia merupakan salah satu strategi bisnis Bank BJB yang dituangkan dalam rencana kerja pada 2011.
Sementara itu Dirut Bank Sulut Jeffrey J Wurangian menyebutkan, kerjasama ini dalam rangka memperkuat permodalan untuk ekspansi kredit Bank Sulut.
"Bank Sulut dalam proses 'go publik' dan ekspansi dilakukan terus salah satunya melalui penguatan modal. Hingga saat ini Bank Sulut sudah sampai pada obligasi keempat," kata Jeffry.
Dirut Bank Sulut menyebutkan, pada usia 50 tahun bank tersebut terus memaksimalkan potensi ekonomi dan masyarakat Sulut, salah satunya sebagai pelabuhan keluar di kawasan Asia Pasific," katanya.
Lebih lanjut, Jeffry menyebutkan Bank Pembangunan Daerah Sulut belajar banyak dari sukses Bank BJB yang telah melantai di pasar bursa.
"Kerjasama ini sangat strategis bagi Bank Sulut, bukan hanya dalam penguatan modal namun juga kerjasama dalam pengembangan ekspansi bisnis yang lebih luas lagi," kata Dirut Bank Sulut itu menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011