Menyambut Hari Ulang Tahun ke-76 Armada TNI Angkatan Laut (AL) Pos Angkatan Laut (Posal) Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menggelar aksi bersih-bersih sampah di sepanjang Pantai Cipatuguran.
"Lebih dari 500 kilogram atau setengah ton sampah yang bertebaran di Pantai Cipatuguran, Kecamatan Palabuhanratu mulai dari sampah plastik, potongan kayu, besi, bambu, botol air minum dalam kemasan dan lainnya berhasil kami bersihkan," kata Danposal Palabuhanratu Kapten Marinir Agus Sri Subagyo di Sukabumi, Senin.
Menurut Agus, aksi bersih-bersih sampah ini merupakan bentuk kepedulian TNI AL untuk menjaga keindahan, kebersihan dan keberlangsungan ekosistem yang ada di laut selatan Sukabumi ini agar tidak tercemar limbah sampah sekaligus memperingati HUT ke-76 Armada TNI AL.
Baca juga: Karawang jadi arena pertempuran kota Korps Marinir TNI AL
Dalam kegiatan ini, pihaknya juga melibatkan seratusan warga sekitar dan relawan. Secara gotong royong, personel TNI AL bersama warga menyisir pantai untuk memungut sampah yang bertebaran di pantai.
Sampah ini diduga berasal dari rumah tangga yang dibuang ke sungai sehingga terdampar di pantai maupun yang dibuang sembarangan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal dengan membuang sampah sembarang ke perairan dampaknya akan sangat besar, seperti rusaknya habitat perikanan, pencemaran lingkungan hingga populasi ikan terus berkurang karena habitatnya rusak.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau siapapun baik warga maupun wisatawan untuk tidak membuang sampah sembarangan serta menjaga aset ini untuk kelangsungan kehidupan manusia ke depan.
Dampak dari membuang sampah sembarang apalagi dibuang ke laut atau sungai tidak akan langsung dirasakan, tetapi jika kebiasaan buruk ini terus dilakukan maka bencana akan datang silih berganti mulai dari bencana alam, sosial hingga ekonomi.
Sudah banyak contohnya, banjir yang terjadi saat ini karena sampah menyumbat dan aliran sungai pun menjadi dangkal, kemudian sampah yang dari sungai akan terbawa ke laut dan terdampar di pantai sehingga bisa terjadi pencemaran dampaknya pasti dirasakan masyarakat seperti timbulnya berbagai penyakit.
Selain itu, dampak lainnya dari sampah ini adalah ekonomi warga yang menggantungkan hidupnya kepada hasil laut seperti nelayan pendapatannya akan terus menurun karena populasi ikan semakin berkurang akibat habitatnya tercemar dan rusak.
Tidak hanya nelayan, pelaku wisata pun bisa kehilangan mata pencahariannya, karena wisatawan dipastikan enggan datang ke objek wisata laut yang penuh dengan sampah.
Baca juga: Komando Pasukan Katak gelar apel latihan operasi kontra teror maritim
"Kesadaran dan kepedulian seluruh elemen masyarakat untuk menjaga laut dari pencemaran sampah harus terus ditingkatkan dan menjaga kebersihan objek wisata yang menjadi andalan Kabupaten Sukabumi ini merupakan tanggung jawab bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Lebih dari 500 kilogram atau setengah ton sampah yang bertebaran di Pantai Cipatuguran, Kecamatan Palabuhanratu mulai dari sampah plastik, potongan kayu, besi, bambu, botol air minum dalam kemasan dan lainnya berhasil kami bersihkan," kata Danposal Palabuhanratu Kapten Marinir Agus Sri Subagyo di Sukabumi, Senin.
Menurut Agus, aksi bersih-bersih sampah ini merupakan bentuk kepedulian TNI AL untuk menjaga keindahan, kebersihan dan keberlangsungan ekosistem yang ada di laut selatan Sukabumi ini agar tidak tercemar limbah sampah sekaligus memperingati HUT ke-76 Armada TNI AL.
Baca juga: Karawang jadi arena pertempuran kota Korps Marinir TNI AL
Dalam kegiatan ini, pihaknya juga melibatkan seratusan warga sekitar dan relawan. Secara gotong royong, personel TNI AL bersama warga menyisir pantai untuk memungut sampah yang bertebaran di pantai.
Sampah ini diduga berasal dari rumah tangga yang dibuang ke sungai sehingga terdampar di pantai maupun yang dibuang sembarangan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal dengan membuang sampah sembarang ke perairan dampaknya akan sangat besar, seperti rusaknya habitat perikanan, pencemaran lingkungan hingga populasi ikan terus berkurang karena habitatnya rusak.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau siapapun baik warga maupun wisatawan untuk tidak membuang sampah sembarangan serta menjaga aset ini untuk kelangsungan kehidupan manusia ke depan.
Dampak dari membuang sampah sembarang apalagi dibuang ke laut atau sungai tidak akan langsung dirasakan, tetapi jika kebiasaan buruk ini terus dilakukan maka bencana akan datang silih berganti mulai dari bencana alam, sosial hingga ekonomi.
Sudah banyak contohnya, banjir yang terjadi saat ini karena sampah menyumbat dan aliran sungai pun menjadi dangkal, kemudian sampah yang dari sungai akan terbawa ke laut dan terdampar di pantai sehingga bisa terjadi pencemaran dampaknya pasti dirasakan masyarakat seperti timbulnya berbagai penyakit.
Selain itu, dampak lainnya dari sampah ini adalah ekonomi warga yang menggantungkan hidupnya kepada hasil laut seperti nelayan pendapatannya akan terus menurun karena populasi ikan semakin berkurang akibat habitatnya tercemar dan rusak.
Tidak hanya nelayan, pelaku wisata pun bisa kehilangan mata pencahariannya, karena wisatawan dipastikan enggan datang ke objek wisata laut yang penuh dengan sampah.
Baca juga: Komando Pasukan Katak gelar apel latihan operasi kontra teror maritim
"Kesadaran dan kepedulian seluruh elemen masyarakat untuk menjaga laut dari pencemaran sampah harus terus ditingkatkan dan menjaga kebersihan objek wisata yang menjadi andalan Kabupaten Sukabumi ini merupakan tanggung jawab bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021