Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menambah Rp10 miliar untuk anggaran pelaksanaan vaksinasi karena memiliki jumlah sasaran terbanyak di Indonesia untuk tingkat kota/kabupaten.

"Anggaran tambahan untuk vaksinasi ini diambil dari BTT (Belanja Tak Terduga), disebar melalui setiap kecamatan," ungkap Bupati Bogor Ade Yasin di Cibinong, Kamis.

Dia mengatakan anggaran tersebut dibutuhkan untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bogor yang saat ini dilakukan hingga tingkat mikro, yakni RT dan RW.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa daerahnya memiliki wilayah yang luas dengan 40 kecamatan, sehingga petugas kesulitan menjangkau lokasi-lokasi di pelosok untuk pelaksanaan vaksinasi.

Kendala pelaksanaan vaksinasi lainnya, jumlah penduduk di Kabupaten Bogor tercatat paling banyak jika dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di Indonesia, yakni 5,4 juta jiwa.

Saat ini, vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Bogor yaitu 53,94 persen atau 2.279.285 orang dari target 4.225.790 sasaran, sedangkan dosis kedua baru 1.608.680 orang atau 38,07 persen dari target.

"Saya mengajak kepada Satgas COVID-19, kepala desa, lurah, forkopimcam, kepala puskesmas, untuk bersama-sama bahu-membahu menyelesaikan tugas negara ini," kata Ade Yasin.

Baca juga: Menteri Desa ingin "Samisade" inisiasi Bupati Bogor jadi percontohan nasional

Baca juga: Kadinkes Bogor imbau masyarakat jaga prokes meski nol kasus COVID-19.
 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021