Direktorat Kursus dan Pelatihan pada Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek memberikan pelatihan kewirausahaan melalui Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha bagi alumni SMK di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk menekan pengangguran.
"Program PKW dengan jenis keterampilan web programming meningkatkan keterampilan wirausaha para alumni SMK untuk menekan angka pengangguran," kata Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Andriyana di Sukabumi, Rabu, soal pelatihan yang diberikan pemerintah pusat tersebut.
Adapun jumlah peserta yang mengikuti program ini sebanyak 25 alumnus SMK Jamiyyatul Aulad yang merupakan lulusan 2015 hingga 2021. Pelatihan ini dilangsungkan selama 25 hari ke depan hingga 13 Desember 2021.
Mereka mendapatkan pendampingan dan pelatihan dari instruktur yang sudah berpengalaman seperti dari Institut Sains dan Teknologi Amanat Keluarga Pejuang Republik Indonesia (IST Akprind) Yogyakarta Joko Triyono yang merupakan asesor nasional.
Menurut Andriyana, pelatihan ini sangat penting dalam upaya menekan angka pengangguran khususnya di Kabupaten Sukabumi, sehingga pihaknya meminta seluruh peserta bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan serius dan menyerap seluruh ilmu yang diberikan instruktur atau pengajar.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 berdampak pada banyak pelamar yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dikarenakan perusahaan atau badan usaha yang berkurang pendapatannya bahkan ada yang hingga gulung tikar.
Maka dari itu, wirausaha adalah solusi yang tepat di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini, karena selain bisa meningkatkan kesejahteraan pribadi atau keluarganya juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru.
Apalagi dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya dilatih mengembangkan kreatifitas dan inovasinya dalam menjalankan usahanya, tetapi mampu memanfaatkan teknologi internet untuk mempromosikan serta memasarkan produknya.
Lanjut dia, para peserta ini tidak hanya sebatas mendapatkan pelatihan saja, tetapi akan mendapatkan dana bantuan dari pemerintah pusat minimal sekitar 40 persen dari jumlah dana yang disalurkan untuk kegiatan ini.
"Maka dari itu, mereka yang terpilih ini disiapkan untuk menjadi wirausahawan baru yang terampil dan mampu berinovasi serta kreatif dalam menjalankan usahanya ke depan," tambahnya.
Andriyana bersyukur sekolahnya menjadi salah satu dari 82 lembaga pendidikan yang mendapatkan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Awalnya, pihaknya mengajukan jumlah peserta untuk mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 60 orang namun yang disetujui 25 orang, sisanya akan mengikuti pelatihan pada tahun depan.
Baca juga: Program Silent Center Sukabumi ditargetkan mampu turunkan angka pengangguran
Baca juga: Guru SMK di Jabar diberi pelatihan teknologi otomotif
Baca juga: 17 SMK di Kawasan Rebana Jabar buka keahliaan berbasis industri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Program PKW dengan jenis keterampilan web programming meningkatkan keterampilan wirausaha para alumni SMK untuk menekan angka pengangguran," kata Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Andriyana di Sukabumi, Rabu, soal pelatihan yang diberikan pemerintah pusat tersebut.
Adapun jumlah peserta yang mengikuti program ini sebanyak 25 alumnus SMK Jamiyyatul Aulad yang merupakan lulusan 2015 hingga 2021. Pelatihan ini dilangsungkan selama 25 hari ke depan hingga 13 Desember 2021.
Mereka mendapatkan pendampingan dan pelatihan dari instruktur yang sudah berpengalaman seperti dari Institut Sains dan Teknologi Amanat Keluarga Pejuang Republik Indonesia (IST Akprind) Yogyakarta Joko Triyono yang merupakan asesor nasional.
Menurut Andriyana, pelatihan ini sangat penting dalam upaya menekan angka pengangguran khususnya di Kabupaten Sukabumi, sehingga pihaknya meminta seluruh peserta bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan serius dan menyerap seluruh ilmu yang diberikan instruktur atau pengajar.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 berdampak pada banyak pelamar yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dikarenakan perusahaan atau badan usaha yang berkurang pendapatannya bahkan ada yang hingga gulung tikar.
Maka dari itu, wirausaha adalah solusi yang tepat di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini, karena selain bisa meningkatkan kesejahteraan pribadi atau keluarganya juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru.
Apalagi dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya dilatih mengembangkan kreatifitas dan inovasinya dalam menjalankan usahanya, tetapi mampu memanfaatkan teknologi internet untuk mempromosikan serta memasarkan produknya.
Lanjut dia, para peserta ini tidak hanya sebatas mendapatkan pelatihan saja, tetapi akan mendapatkan dana bantuan dari pemerintah pusat minimal sekitar 40 persen dari jumlah dana yang disalurkan untuk kegiatan ini.
"Maka dari itu, mereka yang terpilih ini disiapkan untuk menjadi wirausahawan baru yang terampil dan mampu berinovasi serta kreatif dalam menjalankan usahanya ke depan," tambahnya.
Andriyana bersyukur sekolahnya menjadi salah satu dari 82 lembaga pendidikan yang mendapatkan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Awalnya, pihaknya mengajukan jumlah peserta untuk mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 60 orang namun yang disetujui 25 orang, sisanya akan mengikuti pelatihan pada tahun depan.
Baca juga: Program Silent Center Sukabumi ditargetkan mampu turunkan angka pengangguran
Baca juga: Guru SMK di Jabar diberi pelatihan teknologi otomotif
Baca juga: 17 SMK di Kawasan Rebana Jabar buka keahliaan berbasis industri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021