Presiden RI Joko Widodo melantik Mayor Jenderal TNI Suharyanto menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 140/P Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sebagaimana dibacakan Deputi Bidang Adminstrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Nanik Purwanti.
"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia, menimbang dan seterusnya. Mengingat dan seterusnya. Memutuskan, menetapkan dan seterusnya. Kesatu dan seterusnya. Kedua, mengangkat Mayor Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos, M.M., sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan kepada yang bersangkutan diberikan hak keuangan dan administrasi setingkat menteri. Ketiga dan seterusnya ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 November Tahun 2021," demikian bunyi Keputusan Presiden yang dibacakan.
Acara pelantikan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan Kepala BNPB oleh Presiden RI Joko Widodo.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya, akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan, dengan selurus-lurusnya, demi darmabakti saya, kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," ujar Presiden diikuti oleh Suharyanto.
Pelantikan diakhiri dengan melantunkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Mayjen TNI Suharyanto, pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 8 September 1967, merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989 dari kecabangan infanteri. Mayjen TNI Suharyanto menggantikan posisi Kepala BNPB sebelumnya Letjen TNI Ganip Warsito yang memasuki masa pensiun.
Suharyanto memiliki pengalaman dalam mengemban berbagai jabatan di TNI, yakni danton, danki, pasi Yonif Linud 612/Modang (1989—1998); Gumil Pussenif (1999); Pabandya Ops Sopsdam V/Brawijaya (2003—2004); dan Danyonif 516/Caraka Yudha (2004—2005).
Selanjutnya, Danyonif 500/Raider (2005—2006); Dandim 0832/Surabaya Selatan (2006), Kasi Intel Korem 081/Dhirotsaha Jaya Danrem 051/Wijayakarta (2015—2016); Karopeg Settama BIN (2016—2017); Dir Kontra Separatisme Deputi III BIN (2017—2018); Kasdam Jaya (2018—2019); Sesmilpres Kemensetneg RI (2019—2020); dan Pangdam V/Brawijaya (2020—2021).
Baca juga: BNPB minta Jabar dan tiga provinsi lain waspadai dampak fenomena La Nina
Baca juga: BNPB imbau waspadai dampak La Nina di Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 140/P Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sebagaimana dibacakan Deputi Bidang Adminstrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Nanik Purwanti.
"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia, menimbang dan seterusnya. Mengingat dan seterusnya. Memutuskan, menetapkan dan seterusnya. Kesatu dan seterusnya. Kedua, mengangkat Mayor Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos, M.M., sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan kepada yang bersangkutan diberikan hak keuangan dan administrasi setingkat menteri. Ketiga dan seterusnya ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 November Tahun 2021," demikian bunyi Keputusan Presiden yang dibacakan.
Acara pelantikan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan Kepala BNPB oleh Presiden RI Joko Widodo.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya, akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan, dengan selurus-lurusnya, demi darmabakti saya, kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," ujar Presiden diikuti oleh Suharyanto.
Pelantikan diakhiri dengan melantunkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Mayjen TNI Suharyanto, pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 8 September 1967, merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989 dari kecabangan infanteri. Mayjen TNI Suharyanto menggantikan posisi Kepala BNPB sebelumnya Letjen TNI Ganip Warsito yang memasuki masa pensiun.
Suharyanto memiliki pengalaman dalam mengemban berbagai jabatan di TNI, yakni danton, danki, pasi Yonif Linud 612/Modang (1989—1998); Gumil Pussenif (1999); Pabandya Ops Sopsdam V/Brawijaya (2003—2004); dan Danyonif 516/Caraka Yudha (2004—2005).
Selanjutnya, Danyonif 500/Raider (2005—2006); Dandim 0832/Surabaya Selatan (2006), Kasi Intel Korem 081/Dhirotsaha Jaya Danrem 051/Wijayakarta (2015—2016); Karopeg Settama BIN (2016—2017); Dir Kontra Separatisme Deputi III BIN (2017—2018); Kasdam Jaya (2018—2019); Sesmilpres Kemensetneg RI (2019—2020); dan Pangdam V/Brawijaya (2020—2021).
Baca juga: BNPB minta Jabar dan tiga provinsi lain waspadai dampak fenomena La Nina
Baca juga: BNPB imbau waspadai dampak La Nina di Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021