ANTARAJAWABARAT.com,20/8 - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (Bank BJB) menargetkan penyaluran kredit para 2011 sebesar Rp2,4 triliun atau meningkat 20 persen dibandingkan tahun 2010.
"Penyaluran kredit UMKM 2011 ini optimis ada kenaikan 20 persen dengan total Rp2,4 triliun. Upaya yang dilakukan dengan memaksimalkan sentra-sentra UMKM," kata Direktur Utama Bank BJB, Bien Subiantoro di Bandung, Sabtu.
Bien menyebutkan, pertumbuhan kredit UMKM bank yang dipimpinnya terus positif setiap tahunnya baik itu kredit mikro, kecil dan menengah baik itu melalui skema kredit biasa maupun Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Ia menyatakan potensi sentra UMKM di Jawa Barat cukup besar dan sangat wajar bila bank pembangunan daerah itu meningkatkan penyalurannya untuk sektor UMKM.
Sebagai konsekwensi semakin besarnya pengelolaan kredit UMKM, ke depan Bank BJB akan melakukan penyempurnaan dan investasi untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta perangkat teknologi informasi.
"Peningkatan SDM dan IT jelas harus dilakukan untuk menjamin pelayanan ke depan lebih tangguh, selain itu nilai kredit UMKM jumlahnya semakin meningkat," katanya.
Peningkatan SDM akan dilakukan dengan menyiapkan personil yang lebih siap dan cermat dalam pengelola pembiayaan sektor UMKM terutama dalam menanganai para pelaku UMKM.
Sedangkan dukungan teknologi informasi juga sangat didiperlukan untuk menjamin pelayanan lebih baik karena nilainya juga lebih signifikan.
"SDM akan menentukan dalam memastikan UMKM mana yang patut mendapat kucuran pembiayan, sedangak IT diperlukan karena pertumbuhan kredit UMKM dan debiturnya membutuhkan pendataan yang baik," kata Bien.
Sementara itu realisasi penyaluran kredit UMKM di Jabar pada 2010 sebesar Rp2 triliun dimana Rp1,1 triliun disalurkan melalui kredit biasa, sedangkan Rp900 miliar melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Penyaluran KUR berupaya ditingkatkan lagi, namun tetap memegang prinsip dasar perbankan yakni kehati-hatian karena tidak ingin menjadi beban perusahaan di kemudian hari," katanya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat, H Ahmad Heryawan meminta Bank BJB meningkatkan porsi penyaluran kreditnya untuk menggerakkan sektor UMKM di Jawa Barat.
"Peranan perbankan untuk mendorong sektor UMKM dalam pengembangan bisnisnya sangat penting, termasuk Bank BJB dan bank-bank lainnya di Jabar harus meningkatkan penyaluran kredit UMKM-nya secara optimal," kata Gubernur Jawa Barat itu menambahkan.
***5***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Penyaluran kredit UMKM 2011 ini optimis ada kenaikan 20 persen dengan total Rp2,4 triliun. Upaya yang dilakukan dengan memaksimalkan sentra-sentra UMKM," kata Direktur Utama Bank BJB, Bien Subiantoro di Bandung, Sabtu.
Bien menyebutkan, pertumbuhan kredit UMKM bank yang dipimpinnya terus positif setiap tahunnya baik itu kredit mikro, kecil dan menengah baik itu melalui skema kredit biasa maupun Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Ia menyatakan potensi sentra UMKM di Jawa Barat cukup besar dan sangat wajar bila bank pembangunan daerah itu meningkatkan penyalurannya untuk sektor UMKM.
Sebagai konsekwensi semakin besarnya pengelolaan kredit UMKM, ke depan Bank BJB akan melakukan penyempurnaan dan investasi untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta perangkat teknologi informasi.
"Peningkatan SDM dan IT jelas harus dilakukan untuk menjamin pelayanan ke depan lebih tangguh, selain itu nilai kredit UMKM jumlahnya semakin meningkat," katanya.
Peningkatan SDM akan dilakukan dengan menyiapkan personil yang lebih siap dan cermat dalam pengelola pembiayaan sektor UMKM terutama dalam menanganai para pelaku UMKM.
Sedangkan dukungan teknologi informasi juga sangat didiperlukan untuk menjamin pelayanan lebih baik karena nilainya juga lebih signifikan.
"SDM akan menentukan dalam memastikan UMKM mana yang patut mendapat kucuran pembiayan, sedangak IT diperlukan karena pertumbuhan kredit UMKM dan debiturnya membutuhkan pendataan yang baik," kata Bien.
Sementara itu realisasi penyaluran kredit UMKM di Jabar pada 2010 sebesar Rp2 triliun dimana Rp1,1 triliun disalurkan melalui kredit biasa, sedangkan Rp900 miliar melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Penyaluran KUR berupaya ditingkatkan lagi, namun tetap memegang prinsip dasar perbankan yakni kehati-hatian karena tidak ingin menjadi beban perusahaan di kemudian hari," katanya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat, H Ahmad Heryawan meminta Bank BJB meningkatkan porsi penyaluran kreditnya untuk menggerakkan sektor UMKM di Jawa Barat.
"Peranan perbankan untuk mendorong sektor UMKM dalam pengembangan bisnisnya sangat penting, termasuk Bank BJB dan bank-bank lainnya di Jabar harus meningkatkan penyaluran kredit UMKM-nya secara optimal," kata Gubernur Jawa Barat itu menambahkan.
***5***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011