ANTARAJAWABARAT.com,20/8 - Mobil bekas asal Jepang di daerah pantura Cirebon, Jawa Barat, tetap diminati konsumen dibandingkan produk mobil bekas Eropa diperkirakan karena suku cadang murah dan mudah didapatkan.

Oki salah seorang pedagang mobil bekas di Kota Cirebon kepada wartawan Sabtu mengatakan mobil bekas asal Jepang khusus pemakai di pantura Cirebon masih tetap diminati konsumen karena kualitas mesinnya bisa diandalkan meski usia sudah tua.

Mobil Kijang tahun pembuatan 1981 jenis kotak masih banyak peminat, kata Oki, karena mesin mobil tersebut tangguh dan bisa digunakan perjalanan untuk keluar kota, selain itu suku cadang masih tersedia lengkap dan terjangkau konsumen.

Mobil bekas asal Jepang tetap mendominasi penjualan mobil bekas jelang Lebaran di pantura Cirebon, seperti Suzuki Carry tahun pembuatan 1990, Suzuki Katana 1990.

Sedang Baleno tahun 1997, Toyota Kijang tahun pembuatan 1990, Isuzu Panter tahun 1992, harganya terjangkau oleh konsumen, meski mobil tua namun pembeli tidak khawatir terhadap mobil bekas tersebut, katanya.

Harga mobil bekas asal Jepang bervariasi, lanjut dia, tergantung merk dan tahun pembuatan serta kondisi mobil bekas tersebut, pembeli biasanya melihat penampilan setelah itu memeriksa mesin. Biasanya konsumen percaya mesin Jepang tahan lama.

Jelang Lebaran mobil bekas asal Jepang yang diburu pembeli terutama jenis mobil minibus seperti Kijang Super tahun pembuatan 1990 dengan harga kurang dari Rp50 juta, Suzuki Carry tahun 1990 harga relatif terjangkau konsumen kurang dari Rp23 juta.

Mobil bekas asal Jepang bahan bakar minyaknya cukup irit dibandingkan mobil bekas produksi Eropa, karena ukuran tenaganya kurang dari 1500 cc.

Sedangkan mobil bekas Eropa rata-rata diatas 2500 cc. Harga mobil bekas Eropa seperti BMW tahun 1990 terjangkau hanya kurang dari Rp30 juta. Namun konsumen terkendala oleh suku cadang mobil tersebut.

Suku cadang mobil Eropa di kota kecil seperti pantura Cirebon belum tersedia lengkap, konsumen pemilik mobil bekas Eropa terpaksa harus belanja ke Jakarta dan Bandung, selain itu harganya cukup tinggi.

Dia menambahkan, mobil bekas Eropa seperti sedan MBW untuk kenyaman diperjalanan memang jauh dibandingkan mobil bekas asal Jepang, bahan bakar minyak sedikit lebih boros karena tenaga mesinnya diatas 2000 cc, namun konsumen enggan memiliki karena kendala suku cadang.

Sementara itu Haris pedagang mobil bekas lain di Cirebon mengaku mobil bekas asal Jepang untuk di pantura Cirebon masih tetap diminati oleh pembeli dengan berbagai alasan, seperti harganya terjangkau mesinnya kuat serta perlengkapan suku cadang tersedia.

Maman pembeli mengaku, memilih mobil bekas asal Jepang selain harga terjangkau suku cadang mudah didapatkan di Kota Cirebon tidak perlu belanja suku cadang ke Jakarta dan Bandung, memang kenyaman mobil bekas asal Eropa cukup baik dibandingkan mobil bekas asal Jepang.***5***
(T.pso-061/B/K005/B/K005) 20-08-2011 11:16:44

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011