Enam mahasiswa Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang tergabung dalam Tim UI Flying Car berhasil menjadi finalis dari 206 tim dari berbagai negara yang berpartisipasi di Flying Car Design Competition, Teknofest 2021.
"Mobil terbang (flying car) merupakan riset lanjutan dari Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di mana perbedaannya terletak pada beban dan tujuan penerbangan," ujar Ketua AUAV UI Divisi Racing Plane 2019-2020 Mochamad Rifqi dalam keterangannya, Minggu.
Dalam kompetisi ini, katanya pihaknya mengembangkan konsep riset dengan judul Fully Autonomous Tandem Quad Tilt-Wing Flying Car with Thermal Imaging Camera, 5G C-V2X Communication, and Advanced Cybersecurity System.
Konsep mobil terbang ini dilengkapi dengan fitur andal untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengguna dalam perjalanan dari satu titik ke titik lain
Ke-enam mahasiswa yang mewakili Indonesia dan berhasil menjadi finalis dari 206 tim yang berasal dari berbagai negara yang berpartisipasi di Flying Car Design Competition, Teknofest 2021.
Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Industri dan Teknologi Turki, Turkish Technology Team (T3) Foundation, dan berkolaborasi dengan beberapa perusahaan mitra.
UI Flying Car merupakan tim yang dibentuk dari riset terkait Urban Air Mobility (UAM) atau mobil terbang (flying car) pada tahun 2020 sebagai wujud kolaborasi mahasiswa yang memiliki ketertarikan dalam pengembangan riset UAM.
Di bawah bimbingan dosen Departemen Teknik Mesin FTUI, Dr.-Ing. Mohammad Adhitya, S.T., M.Sc., tim UI Flying Car terdiri dari Muhamad Ilham Santoso (Ketua Tim), Mochamad Rifqi N.A., Yogasatya Adikhansa, Tristan Adhika, Khalfan Nadhief, dan Farhan Almasyhur.
Wakil Ketua tim Aeromodelling UI 2019-2020 Ilham Santoso mengatakan pada Teknofest 2021, Indonesia mendapatkan kehormatan sebagai Guest of Honor. Selain berkompetisi, tim dari UI juga berpartisipasi mengisi paviliun Indonesia dalam pameran dari kompetisi tersebut.
"Kami berharap keikutsertaan UI dalam Flying Car Design Competition, Teknofest 2021 ini menjadi salah satu titik pengembangan teknologi mobil terbang di Indonesia menjadi lebih baik ke depan,” ujar Ilham.
Produk mobil terbang rancangan UI Flying Car diberi nama Skylark. Skylark dirancang dengan konsep Hybrid Urban Air-Land Mobility. Skylark menggabungkan dua konsep kendaraan yang berbeda yaitu pesawat dan mobil, sehingga kendaraan ini memiliki sayap pesawat dan roda mobil.
Hal ini membuat Skylark ini dapat dikendarai di udara maupun di darat. Meski memiliki sayap, kendaraan ini dirancang untuk melakukan pendaratan vertical take-off landing (VTOL).
"Skylark menggunakan sayap tandem-tilt dengan 16 motor yang dipasang di sayap dan dapat diarahkan ke depan atau ke atas. Saat lepas landas dan mendarat vertikal, sayap akan menghadap ke atas, sedangkan saat melakukan jelajah, sayap akan menghadap ke depan," katanya.
Untuk moda transportasi di darat, Skylark dilengkapi dengan bagian beroda sebagai tambahan dengan sistem penggerak sendiri. Saat menggunakan moda darat, sayap kendaraan dapat dilipat.
Hal ini dimaksudkan agar Skylark memiliki dimensi lebar yang sama dengan kendaraan roda empat lain di jalan,” kata Yogasatya menjelaskan terkait desain sayap dan roda Skylark.
"Skylark dirancang untuk dapat dikendarai oleh dua orang penumpang. Dilengkapi dengan berbagai sensor seperti kamera, sensor ultrasonik, dan radar yang terletak di berbagai sudut kendaraan," katanya.
Baca juga: Taksi terbang listrik dari Archer resmi diluncurkan
Baca juga: Usung program baru, GM berencana buat mobil terbang
Baca juga: Mobil terbang buatan Hyundai-Uber ditujukan untuk taksi udara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Mobil terbang (flying car) merupakan riset lanjutan dari Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di mana perbedaannya terletak pada beban dan tujuan penerbangan," ujar Ketua AUAV UI Divisi Racing Plane 2019-2020 Mochamad Rifqi dalam keterangannya, Minggu.
Dalam kompetisi ini, katanya pihaknya mengembangkan konsep riset dengan judul Fully Autonomous Tandem Quad Tilt-Wing Flying Car with Thermal Imaging Camera, 5G C-V2X Communication, and Advanced Cybersecurity System.
Konsep mobil terbang ini dilengkapi dengan fitur andal untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengguna dalam perjalanan dari satu titik ke titik lain
Ke-enam mahasiswa yang mewakili Indonesia dan berhasil menjadi finalis dari 206 tim yang berasal dari berbagai negara yang berpartisipasi di Flying Car Design Competition, Teknofest 2021.
Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Industri dan Teknologi Turki, Turkish Technology Team (T3) Foundation, dan berkolaborasi dengan beberapa perusahaan mitra.
UI Flying Car merupakan tim yang dibentuk dari riset terkait Urban Air Mobility (UAM) atau mobil terbang (flying car) pada tahun 2020 sebagai wujud kolaborasi mahasiswa yang memiliki ketertarikan dalam pengembangan riset UAM.
Di bawah bimbingan dosen Departemen Teknik Mesin FTUI, Dr.-Ing. Mohammad Adhitya, S.T., M.Sc., tim UI Flying Car terdiri dari Muhamad Ilham Santoso (Ketua Tim), Mochamad Rifqi N.A., Yogasatya Adikhansa, Tristan Adhika, Khalfan Nadhief, dan Farhan Almasyhur.
Wakil Ketua tim Aeromodelling UI 2019-2020 Ilham Santoso mengatakan pada Teknofest 2021, Indonesia mendapatkan kehormatan sebagai Guest of Honor. Selain berkompetisi, tim dari UI juga berpartisipasi mengisi paviliun Indonesia dalam pameran dari kompetisi tersebut.
"Kami berharap keikutsertaan UI dalam Flying Car Design Competition, Teknofest 2021 ini menjadi salah satu titik pengembangan teknologi mobil terbang di Indonesia menjadi lebih baik ke depan,” ujar Ilham.
Produk mobil terbang rancangan UI Flying Car diberi nama Skylark. Skylark dirancang dengan konsep Hybrid Urban Air-Land Mobility. Skylark menggabungkan dua konsep kendaraan yang berbeda yaitu pesawat dan mobil, sehingga kendaraan ini memiliki sayap pesawat dan roda mobil.
Hal ini membuat Skylark ini dapat dikendarai di udara maupun di darat. Meski memiliki sayap, kendaraan ini dirancang untuk melakukan pendaratan vertical take-off landing (VTOL).
"Skylark menggunakan sayap tandem-tilt dengan 16 motor yang dipasang di sayap dan dapat diarahkan ke depan atau ke atas. Saat lepas landas dan mendarat vertikal, sayap akan menghadap ke atas, sedangkan saat melakukan jelajah, sayap akan menghadap ke depan," katanya.
Untuk moda transportasi di darat, Skylark dilengkapi dengan bagian beroda sebagai tambahan dengan sistem penggerak sendiri. Saat menggunakan moda darat, sayap kendaraan dapat dilipat.
Hal ini dimaksudkan agar Skylark memiliki dimensi lebar yang sama dengan kendaraan roda empat lain di jalan,” kata Yogasatya menjelaskan terkait desain sayap dan roda Skylark.
"Skylark dirancang untuk dapat dikendarai oleh dua orang penumpang. Dilengkapi dengan berbagai sensor seperti kamera, sensor ultrasonik, dan radar yang terletak di berbagai sudut kendaraan," katanya.
Baca juga: Taksi terbang listrik dari Archer resmi diluncurkan
Baca juga: Usung program baru, GM berencana buat mobil terbang
Baca juga: Mobil terbang buatan Hyundai-Uber ditujukan untuk taksi udara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021